Citizen6, Jakarta: Di era 2.0, semua orang telah terhubung. Orang-orang bisa berkomunikasi tanpa terkendala waktu dan tempat. Teknologi ini mencipta paradigma baru cara berkomunikasi. Yang semula vertikal menjadi horizontal. Salah satunya adalah melalui media sosial yang saat ini masih tren.
Orang-orang yang yang mempunyai ketertarikan yang sama berkumpul dan membentuk komunitas. Saat ini mungkin telah ada ribuan komunitas terbentuk. Mulai dari komunitas yang dianggap menghibur seperti komunitas pecinta umang-umang, sepeda tua sampai yang super serius yang fokusnya masalah bangsa, korupsi dan agama.
Salah satu komunitas yang khusus membahas social media adalah Social Media Strategist Club Social Media Strategist Club (SMSC). Menurut T. Pandu Padmanegara, foundernya, SMSC adalah komunitas praktisi dan antusias dari digital & social media di Indonesia, yang dibentuk dengan why yang kuat bahwa perkembangan digital & social media bisa membawa dampak yang positif bagi Indonesia dan industrinya.
SMSC dibentuk Oktober 2008 ini kini telah mempunyai 1167 anggota. Tidak semua orang bisa menjadi member di komunitas yang dimoderatori oleh Pitra Savitka, Dimas Novriandi, Alderina Gracia ini. Syaratnya orang tersebut harus bekerja dan berprofesi di industri digital. Sebelum bergabung harus melalui persetujuan moderator dengan cara mengirim pesan ke salah satu moderator dengan memberikan data pribadi dan alasan kenapa ingin bergabung.
Saat ini anggota SMSC terdiri dari orang-orang yang bekerja di digital agency, divisi digital dari brand di Indonesia, akademisi, startup, dan media online.
Laki-laki penyuka film ini membentuk komunitas SMSC bermaksud ingin mengumpulkan praktisi digital dan social media dalam satu diskusi positif agar pengetahuan digital di indonesia bisa berkembang lebih positif. Disamping itu ingin meningkatkan kesempatan membernya untuk saling berbagi pengetahuan.
Selaiin diskusi online di facebook, komunitas ini mempunyai kegiatan rutin setiap dua bulan sekali. Mereka mengadakan pertemuan, diskusi dan membahas fenomena yang sedang populer di social media saat itu. Rencana kedepan ingin meluncurkan e-newsletter untuk para anggotanya.
Pandu yang saat ini sibuk di RAcK digital, digital agency yang fokus di Positive Impact Marketing, dan sedang menjalankan startup sendiri, Communicaption ini mengatakan, tantangan mengelola komunitas ini adalah menjaga agar diskusi di grup tetap fokus di jalur digital dan social media dan encourage anggota untuk selalu aktif berbagi, bukan hanya pembaca pasif.
Tentang masa depan sosial media, begini ia menuliskannya melalui instant messanger, “Kalau socmed sendiri dr sisi penggunaan dan fungsi akan semakin spesifik & terpola,big socmed platform”. (kw)
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke citizen6@liputan6.com
Orang-orang yang yang mempunyai ketertarikan yang sama berkumpul dan membentuk komunitas. Saat ini mungkin telah ada ribuan komunitas terbentuk. Mulai dari komunitas yang dianggap menghibur seperti komunitas pecinta umang-umang, sepeda tua sampai yang super serius yang fokusnya masalah bangsa, korupsi dan agama.
Salah satu komunitas yang khusus membahas social media adalah Social Media Strategist Club Social Media Strategist Club (SMSC). Menurut T. Pandu Padmanegara, foundernya, SMSC adalah komunitas praktisi dan antusias dari digital & social media di Indonesia, yang dibentuk dengan why yang kuat bahwa perkembangan digital & social media bisa membawa dampak yang positif bagi Indonesia dan industrinya.
SMSC dibentuk Oktober 2008 ini kini telah mempunyai 1167 anggota. Tidak semua orang bisa menjadi member di komunitas yang dimoderatori oleh Pitra Savitka, Dimas Novriandi, Alderina Gracia ini. Syaratnya orang tersebut harus bekerja dan berprofesi di industri digital. Sebelum bergabung harus melalui persetujuan moderator dengan cara mengirim pesan ke salah satu moderator dengan memberikan data pribadi dan alasan kenapa ingin bergabung.
Saat ini anggota SMSC terdiri dari orang-orang yang bekerja di digital agency, divisi digital dari brand di Indonesia, akademisi, startup, dan media online.
Laki-laki penyuka film ini membentuk komunitas SMSC bermaksud ingin mengumpulkan praktisi digital dan social media dalam satu diskusi positif agar pengetahuan digital di indonesia bisa berkembang lebih positif. Disamping itu ingin meningkatkan kesempatan membernya untuk saling berbagi pengetahuan.
Selaiin diskusi online di facebook, komunitas ini mempunyai kegiatan rutin setiap dua bulan sekali. Mereka mengadakan pertemuan, diskusi dan membahas fenomena yang sedang populer di social media saat itu. Rencana kedepan ingin meluncurkan e-newsletter untuk para anggotanya.
Pandu yang saat ini sibuk di RAcK digital, digital agency yang fokus di Positive Impact Marketing, dan sedang menjalankan startup sendiri, Communicaption ini mengatakan, tantangan mengelola komunitas ini adalah menjaga agar diskusi di grup tetap fokus di jalur digital dan social media dan encourage anggota untuk selalu aktif berbagi, bukan hanya pembaca pasif.
Tentang masa depan sosial media, begini ia menuliskannya melalui instant messanger, “Kalau socmed sendiri dr sisi penggunaan dan fungsi akan semakin spesifik & terpola,big socmed platform”. (kw)
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke citizen6@liputan6.com