Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, pernah menuding sejumlah anggota Komisi II DPR terlibat dalam proyek pengadaan e-KTP. Salah satu politisi Senayan yang disebut Nazaruddin adalah Ganjar Pranowo. Namun, tudingan Nazar langsung dibantah rekan separtai Ganjar yang duduk di Komisi II DPR, Budiman Sudjatmiko.
"Saya pernah bertanya pada Ganjar soal ini. Dia bilang 'Masa sampeyan nggak percaya sama saya? Kita bertetangga Mas, masa nggak percaya?' Saya percaya dia," ujar Budiman Sudjatmiko di Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2013).
Mantan Ketua Partai Rakyat Demokratik (PRD) ini juga menegaskan, tidak mungkin sahabatnya yang kini menjadi Gubernur Jawa Tengah itu mau menikmati uang haram seperti yang ditudingkan Nazaruddin.
"Saya betul-betul demi Allah juga nggak percaya dia (Ganjar) terima uang. Akan menjadi sebuah kebodohan bagi dia (jika terima uang proyek e-KTP)," tegasnya.
Meski demikian, Budiman mengaku menyerahkan semua tudingan Nazaruddin pada proses hukum yang kini ditangani KPK. "Saya bukan penegak hukum. Jadi silakan saja (diungkap). Apalagi Mas Ganjar sudah berbicara," tukas Budiman. (Ado/Mut)
"Saya pernah bertanya pada Ganjar soal ini. Dia bilang 'Masa sampeyan nggak percaya sama saya? Kita bertetangga Mas, masa nggak percaya?' Saya percaya dia," ujar Budiman Sudjatmiko di Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2013).
Mantan Ketua Partai Rakyat Demokratik (PRD) ini juga menegaskan, tidak mungkin sahabatnya yang kini menjadi Gubernur Jawa Tengah itu mau menikmati uang haram seperti yang ditudingkan Nazaruddin.
"Saya betul-betul demi Allah juga nggak percaya dia (Ganjar) terima uang. Akan menjadi sebuah kebodohan bagi dia (jika terima uang proyek e-KTP)," tegasnya.
Meski demikian, Budiman mengaku menyerahkan semua tudingan Nazaruddin pada proses hukum yang kini ditangani KPK. "Saya bukan penegak hukum. Jadi silakan saja (diungkap). Apalagi Mas Ganjar sudah berbicara," tukas Budiman. (Ado/Mut)
