Aksi unjuk rasa menolak penyelenggaran Miss World di Indonesia terus berlanjut di sejumlah daerah. Meski ditentang, kegiatan para kontestan Miss World di Bali tetap berlanjut dengan pengamanan ketat.
Seperti ditayangkan Liputan 6 SCTV (5/9/2013) siang, kini mereka memasuki sesi pemotretan dan rekaman video di sejumlah obyek wisata. Sejauh ini, para kontestan mengenakan pakaian tertutup, dan tidak ada yang mengarah ke pornografi. Kegiatan pemotretan ini berlangsung secara tertutup dengan pengamanan ketat.
Dengan latar keindahan Tanah Lot, Tabanan, Bali, para Miss World dari berbagai negara mencoba menunjukan penampilan terbaik. Di depan kamera, mereka bergaya dengan senyum yang terus terkembang. Sebanyak 88 kontestan Miss World telah berada di Bali sejak 8 September 2013 lalu.
Demo Jawa Timur
Hingga kini, protes terhadap pelaksanaan Miss World terus berlanjut di sejumlah daerah. Dengan membawa sepanduk dan poster, ribuan massa yang tergabung dalam Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia, Jawa Timur berdemo di depan gedung DPRD Propinsi Jawa Timur di Jalan Indrapura, Surabaya.
Dalam orasinya, mereka menolak Miss World 2013 yang di selenggarakan di Bogor dan Bali pada bulan September tahun 2013 karena dinilai sebagai simbol kapitalisasi tubuh perempuan dan merendahkan martabat perempuan.
Selain itu, mereka mendesak pemerintahan agar mencabut izin penyelenggaranya di Indonesia, dan mengeluarkan kebijakan untuk menghentikan eksploitasi perempuan dalam bentuk apapun.
Menurut Rifan Wahyudi, salah satu perwakilan demo, ia menyerukan kepada para perempuan Indonesia agar menolak Miss World 2013 yang diselenggarakan di Bogor, Jawa Barat dan Bali.
Sementara itu, para pendemo juga membagikan selebaran kepada pengendara yang melintas di Jalan Indrapura, Surabaya. Dan aksi ini dijaga ketat aparat kepolisian Polrestabes Surabaya dan Polsek Bubutan Surabaya. Akibat aksi tersebut, arus lalu lintas yang menuju pelabuhan Tajung Perak Surabaya macet total.
Protes dari Sulawesi Selatan
Kecaman dan penolakan penyelenggaraan ajang Miss World juga terjadi di kota Makassar, Sulawesi Selatan. Ratusan umat Islam yang tergabung dalam Hisbut Tahrir Indonesia Sulawesi Selatan demo di depan kantor DPRD Provinsi Sulawesi Selatan di Jalan Urip Sumohardjo, Makassar.
Aksi dimulai dengan berorasi secara bergantian sambil merentangkan spanduk berisi penolakan terhadap ajang Miss World. Sama seperti unjuk rasa di Surabaya, kelompok itu juga meminta ajang Miss World dibatalkan. Alasannya pun sama. Acara itu dianggap merendahkan martabat perempuan serta sebagai ajang eksploitasi tubuh perempuan.
Selain masyarakat dan mahasiswa dari berbagai Universitas Islam di Makassar, aksi juga diikuti sejumlah anak di bawah umur. Aksi berjalan tertib tanpa pengawalan aparat kepolisian. Usai membacakan tuntutan, massa kemudian membubarkan diri. (Jes/Tnt/Ism)
Seperti ditayangkan Liputan 6 SCTV (5/9/2013) siang, kini mereka memasuki sesi pemotretan dan rekaman video di sejumlah obyek wisata. Sejauh ini, para kontestan mengenakan pakaian tertutup, dan tidak ada yang mengarah ke pornografi. Kegiatan pemotretan ini berlangsung secara tertutup dengan pengamanan ketat.
Dengan latar keindahan Tanah Lot, Tabanan, Bali, para Miss World dari berbagai negara mencoba menunjukan penampilan terbaik. Di depan kamera, mereka bergaya dengan senyum yang terus terkembang. Sebanyak 88 kontestan Miss World telah berada di Bali sejak 8 September 2013 lalu.
Demo Jawa Timur
Hingga kini, protes terhadap pelaksanaan Miss World terus berlanjut di sejumlah daerah. Dengan membawa sepanduk dan poster, ribuan massa yang tergabung dalam Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia, Jawa Timur berdemo di depan gedung DPRD Propinsi Jawa Timur di Jalan Indrapura, Surabaya.
Dalam orasinya, mereka menolak Miss World 2013 yang di selenggarakan di Bogor dan Bali pada bulan September tahun 2013 karena dinilai sebagai simbol kapitalisasi tubuh perempuan dan merendahkan martabat perempuan.
Selain itu, mereka mendesak pemerintahan agar mencabut izin penyelenggaranya di Indonesia, dan mengeluarkan kebijakan untuk menghentikan eksploitasi perempuan dalam bentuk apapun.
Menurut Rifan Wahyudi, salah satu perwakilan demo, ia menyerukan kepada para perempuan Indonesia agar menolak Miss World 2013 yang diselenggarakan di Bogor, Jawa Barat dan Bali.
Sementara itu, para pendemo juga membagikan selebaran kepada pengendara yang melintas di Jalan Indrapura, Surabaya. Dan aksi ini dijaga ketat aparat kepolisian Polrestabes Surabaya dan Polsek Bubutan Surabaya. Akibat aksi tersebut, arus lalu lintas yang menuju pelabuhan Tajung Perak Surabaya macet total.
Protes dari Sulawesi Selatan
Kecaman dan penolakan penyelenggaraan ajang Miss World juga terjadi di kota Makassar, Sulawesi Selatan. Ratusan umat Islam yang tergabung dalam Hisbut Tahrir Indonesia Sulawesi Selatan demo di depan kantor DPRD Provinsi Sulawesi Selatan di Jalan Urip Sumohardjo, Makassar.
Aksi dimulai dengan berorasi secara bergantian sambil merentangkan spanduk berisi penolakan terhadap ajang Miss World. Sama seperti unjuk rasa di Surabaya, kelompok itu juga meminta ajang Miss World dibatalkan. Alasannya pun sama. Acara itu dianggap merendahkan martabat perempuan serta sebagai ajang eksploitasi tubuh perempuan.
Selain masyarakat dan mahasiswa dari berbagai Universitas Islam di Makassar, aksi juga diikuti sejumlah anak di bawah umur. Aksi berjalan tertib tanpa pengawalan aparat kepolisian. Usai membacakan tuntutan, massa kemudian membubarkan diri. (Jes/Tnt/Ism)