Pengamat Perminyakan Kurtubi mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera mengusut keterlibatan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik dalam kasus suap yang menjerat mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini.
"Paling tidak dipanggil KPK agar kecurigaan masyarakat bisa clear. Sekarang ini kan masyarakat sudah curiga Jero Wacik turut berperan dalam kasus suap Rudi bisa clear," kata Kurtubi saat berbincang dengan Liputan6.com, Jumat (6/9/2013).
Apalagi pada saat melakukan penggeledahan, lanjut Kurtubi, KPK menemukan uang sebesar US$ 200 ribu dolar AS di kantor Sekjen Kementerian ESDM.
"Ini kan sesuai dengan harapan Jero Wacik agar proses hukum dikedepankan," terang dia.
Kurtubi berharap agar kasus suap yang melibatkan Rudi Rubiandini bisa menjadi pintu masuk KPK untuk membongkar kasus korupsi di sektor migas. Tidak hanya di era SKK Migas, tapi juga saat instasi ini masih bernama BP Migas.
"Waktu bernama BP Migas sebenarnya banyak juga kasus korupsi. Seperti kasus skandal penjual LNG Tangguh ke pasar spot. Saya minta ini dibongkar agar hukum bisa ditegakkan," tutur dia. (Ndw)
"Paling tidak dipanggil KPK agar kecurigaan masyarakat bisa clear. Sekarang ini kan masyarakat sudah curiga Jero Wacik turut berperan dalam kasus suap Rudi bisa clear," kata Kurtubi saat berbincang dengan Liputan6.com, Jumat (6/9/2013).
Apalagi pada saat melakukan penggeledahan, lanjut Kurtubi, KPK menemukan uang sebesar US$ 200 ribu dolar AS di kantor Sekjen Kementerian ESDM.
"Ini kan sesuai dengan harapan Jero Wacik agar proses hukum dikedepankan," terang dia.
Kurtubi berharap agar kasus suap yang melibatkan Rudi Rubiandini bisa menjadi pintu masuk KPK untuk membongkar kasus korupsi di sektor migas. Tidak hanya di era SKK Migas, tapi juga saat instasi ini masih bernama BP Migas.
"Waktu bernama BP Migas sebenarnya banyak juga kasus korupsi. Seperti kasus skandal penjual LNG Tangguh ke pasar spot. Saya minta ini dibongkar agar hukum bisa ditegakkan," tutur dia. (Ndw)