Lahir dari keluarga miskin tanpa ayah tak bisa menghalangi mimpi seseorang untuk hidup lebih baik, khususnya terjamin secara finansial. Itulah yang dialami Laryy Ellison, pendiri perusahaan teknologi komputer multinasional yang berbasis di Redwood, New York.
Dari perusahaan software terbesar di dunia tersebut, Ellison berhasil mencetak uang sebanyak US$ 43 miliar atau setara Rp 500,9 triliun. Hartanya tersebut mendorong dia ke peringkat lima sebagai miliarder terkaya di dunia versi Forbes. Sebelumnya pada 2012, Ellison berada di posisi ke-6.
Pria berusia 69 tahun ini tak datang dari keluarga berkecukupan. Ibunya bahkan menyerahkannya pada keluarga lain untuk diadopsi. Ellison tak pernah bertemu dengan ibunya sejak dia dilahirkan sampai berusia 48 tahun.
Namun dengan kesuksesannya sekarang, dia bisa membeli apapun yang diinginkannya. Dia bahkan dikabarkan membeli maskapai penerbangan khusus untuk dirinya ke Hawaii. Mari tengok kehidupan Ellison sang pendiri Oracle.
Ellison, sejak bayi hingga berusia 48 tahun tak pernah bertemu ibu kandungnya
Pria bernama asli Lawrence Joseph Ellison ini lahir pada 17 Agustus 1944 di pusat kota New York. Saat itu sang ibu yang belum menikah masih berusia 19 tahun. Ayahnya belakangan diketahui adalah pilot asal Italia.
Saat Ellison divonis menderita radang paru-paru pada usia 9 bulan, sang ibu menyerahkannya pada paman dan bibinya sendiri, Lillian and Louis Ellison di Chicago. Ibunya ingin dia mendapat kehidupan yang lebih layak. Sang ibu, Florence Spellma lalu mulai mencari pekerjaan di California.
Pasangan paman dan bibinya membesarkan Ellison dengan baik. Belum genap berusia 12 tahun, Ellsion sudah mengetahui bahwa dia tidak tinggal dengan orang tua kandungnya. Namun dia bahkan tak mau mengetahui nama ibu kandungnya.
Ellison diketahui bertemu ibu kandungnya baru saat dia berusia 48 tahun. Dia sendiri tak pernah tahu siapa ayah kandungnya.Sementara ayah adopsinya terkenal menjaga jarak dan bersikap dingin padanya.
Miliarder ini dua kali masuk universitas dan keduanya `DO`
Sebagai anak yang cerdas, Ellison seringkali bersikap ceroboh. Saat remaja, sifatnya yang keras membuat dia sering bertengkar dengan ayahnya tersebut. Louis selalu mengatakan, dirinya tak akan pernah memiliki apapun.
Namun Ellison tak pernah menyerah dan berambisi sangat tinggi. Setelah lulus dari South Shore High School, Ellison mendaftar di University of Illinois berharap dirinya bisa menjadi dokter setelah lulus nanti.
Sayangnya, di akhir tahun kedua kuliahnya Ellison setelah ibu asuhnya meninggal dunia. Dia bukannya berhenti kuliah, tapi dikeluarkan dari kampusnya karena tak mampu mencapai nilai rata-rata `C`.
Ellison lalu pindah sementara ke California Timur dan tinggal bersama temannya di sana. Setelah itu, dia pun kembali mendaftar di University of Chicago. Dia hanya bertahan satu semester di universitas tersebut. Dia memutuskan untuk keluar begitu saja.
Pada 1969, dia lalu memantapkan dirinya untuk pindah dan menetap di Berkeley, California. Dia baru berusia 20 tahun saat mengenal dunia pemrograman komputer. Melihat anak adopsinya keluar kuliah dua kali, Louis semakin yakin Ellison tak akan pernah berkembang menjadi apapun.
Punya bisnis software raksasa, Ellison asalnya tak paham komputer
Meski dua kali mengalami drop out, semangat Ellison untuk mengubah nasibnya tak pernah surut. Dia memang sangat ingin sukses, tapi dia tak pernah menyangka masa depannya bergantung pada bidang software (perangkat lunak) komputer. Setelah drop out, Ellison mulai tertarik dengan dunia pemrograman.
Anehnya, sampai menemukan minatnya tersbut, Ellison bahkan tak pernah belajar komputer seumur hidupnya. Dia mempelajari pemrograman secara otodidak. Kecerdasannya membuat semua berjalan lancar. Dia hanya membeli buku, membacanya, dan sejumlah program komputer diciptakannya.
Dia sempat menjajal sejumlah pekerjaan termasuk programmer selama delapan tahun guna memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Namun karir yang mempengaruhi kehidupannya adalah saat dia akhirnya diterima sebagai programmer di Ampex. Di sana dia turut membantu membangun sistem compatible mainframe IBM pertama.
Lahirnya Oracle
Pekerjaannya di Amdahl Corp., membuat dia menerima banyak wawasan filosopi Jepang yang sangat mempengaruhi bisnisnya.Dia mengunjungi Kyoto, Jepang untuk bekerja dan saat kembali ke California, dia banyak berubah. Dia mengatakan, memperoleh banyak wawasan yang luar biasa selama berada di sana.
Pada 1977, Ellison memutuskan untuk berhenti dari Amdahl dan mendirikan perusahaan konsultasi Software Development Laboratories (SDL) dengan modal US$ 1.200. Dia menjabat sebagai CEO. Tak lama setelah itu, SDL memenangkan tender untuk mengembangkan sistem untuk penggunaan komersial bagi CIA. Proyek tersebut diberi nama Oracle.
Ellison lalu menginginkan sistem database Oracle yang diciptakannya kompatibel dengan IBM System R, tapi IBM menolah untuk memberikan kodenya. Maka Ellison membuat sistemnya sendiri sebagai sistem pembagian data. Sistem keduanya tersebut sebagai Oracle 2 meskipun tidak lebih baik dari Oracle sebelumnya.
Setelah itu SBL terus berganti nama hingga ditetapkan menjadi Oracle Corp. IBM yang merupakan pesaing Oracle kemudian dikabarkan gagal memasukan sistemnya ke perusahaan-perusahaan kecil. IBM pun digeser oleh Oracle, Sybase, dan Microsoft di pasaran.
Dari perusahaannya tersebut, nama Larry Ellison terpampang sebagai miliarder terkaya ke-5 di dunia versi Forbes. Kekayaannya berjumlah US$ 43 miliar atau setara Rp 500,9 triliun. Oracle merupakan perusahaan software terbesar ke dua di dunia.
Dia pun menjadi CEO Oracle pada 1977 dan menjabat sebagai presiden selama 8 tahun sejak 1978.
Pernikahannya tak pernah awet
Pada 1967, dia mengakhiri masa lajangnya dengan menikahi Adda Quinn. Tanpa memiliki anak, pernikahan tersebut bertahan selama tujuh tahun. Pasangan ini pun bercerai pada 1974. Saat itu Ellison tengah mengembangkan sistem database Oracle.
Pernikahan keduanya dilakukan saat penawarannya baru mendapat penolakan dari IBM. Dia menikahi Nancy Wheeler Jenkins saat tengah mengembangkan sistem database yang diberi nama Oracle 2. Pernikahannya kali ini lebih singkat, hanya satu tahun. Menikah pada 1977 dan keduanya bercerai pada 1978.
Tak lama sebelum Oracle mengalami masa kejayaannya, Ellison menikah untuk ketiga kalinya dengan Barbara Boothe. Dari pernikahannya tersebut, Ellison akhirnya memperoleh keturunan. Kedua anaknya adalah David dan Margaret 'Megan'. Sekali lagi, pernikahannya pun tak berlangsung lama hanya empat tahun saja. (Sis/Igw)
Larry Ellison, si Tajir `Oracle` yang Tak Ketemu Ibunya 48 Tahun
Lahir dari keluarga miskin tanpa ayah tak menghalangi Larry Ellison untuk hidup lebih baik dan jadi kaya raya. Ia tak ketemu ibunya 48 tahun
diperbarui 06 Sep 2013, 11:45 WIBAdvertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Mengenal Cawan Penguap: Fungsi dan Penggunaannya di Laboratorium
Rudal Rusia Diduga Penyebab Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines, Kremlin: Jangan Berspekulasi
Rusia Akui Pakai Bitcoin untuk Perdagangan Luar Negeri
7 Potret Amanda Zahra Pamer Pacar Baru, Dulu Viral Karena Diselingkuhi
Rupiah Masih Bertengger di Atas 16.000 per USD, Bakal Terus Melemah?
Tolong Jangan Tinggalkan Dzikir Pendek Ini setelah Sholat Fardhu meski sedang Buru-Buru, Fadhilahnya Dahsyat Kata UAH
Sinopsis Mean Machine di Vidio: Film Amerika Dibintangi Mantan Atlet Sepak Bola Vinnie Jones
Link dan Cara Download Sertifikat PPPK 2024, Ketahui Fungsinya
Indonesia AirAsia Layani 554 Ribu Penumpang Selama Libur Nataru 2024/2025
Ciri-ciri Pneumonia pada Bayi: Gejala, Penyebab, dan Penanganan
Contoh Fungsi Sosiologi dalam Pembangunan, Ini Tantangan dan Peluang Penerapannya
5 Update Penanganan Kasus Pemerasan Penonton DWP, 34 Polisi Dimutasi dan Diperiksa