Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji mengaku suaranya pernah ditiru oleh beberapa oknum untuk melakukan tindak penipuan.
Menurut dia, biasanya aksi-aksi penipuan itu terjadi pasca diadakannya sebuah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang melibatkan PLN sebagai salah satu pihaknya.
"Suara saya ditiru, gaya ngomongnya, pokoknya hampir sama," ungkapnya di Kantor PLN Pusat, Jakarta, Kamis (6/9/2013)
Dia menjelaskan, aksi telepon palsu ini biasanya berkedok meminta dana untuk pelaksanaan proyek yang telah disepakati melalui MoU yang sebelumnya dilakukan.
"Yam meminta uang, ada yang Rp 100 juta, Rp 150 juta, macam-macam,"jelasnya.
Sekadar informasi, pagi ini PLN mengadakan acara penandatanganan MoU dengan Perum Perhutani, dan PT Barata untuk pembangunan pabrik sagu di Sorong, Papua. Acara ini langsung dihadiri Direktur Utama Perum Perhutani dan Direktur Utama PT Barata.
Untuk itu, Nur Pamudji menghimbau kepada para direktur utama maupun jajaran Perum Perhutani dan PT Barata untuk berhati-hati apabila nanti setelah acara tersebut ada pihak-pihak yang menelfon untuk meminta dana.
"Jadi saya ingatkan, biasanya habis tanda tangan begini nanti ada yang telepon, jadi segera kros cek saja," jelasnya. (Yas/Ndw)
Menurut dia, biasanya aksi-aksi penipuan itu terjadi pasca diadakannya sebuah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang melibatkan PLN sebagai salah satu pihaknya.
"Suara saya ditiru, gaya ngomongnya, pokoknya hampir sama," ungkapnya di Kantor PLN Pusat, Jakarta, Kamis (6/9/2013)
Dia menjelaskan, aksi telepon palsu ini biasanya berkedok meminta dana untuk pelaksanaan proyek yang telah disepakati melalui MoU yang sebelumnya dilakukan.
"Yam meminta uang, ada yang Rp 100 juta, Rp 150 juta, macam-macam,"jelasnya.
Sekadar informasi, pagi ini PLN mengadakan acara penandatanganan MoU dengan Perum Perhutani, dan PT Barata untuk pembangunan pabrik sagu di Sorong, Papua. Acara ini langsung dihadiri Direktur Utama Perum Perhutani dan Direktur Utama PT Barata.
Untuk itu, Nur Pamudji menghimbau kepada para direktur utama maupun jajaran Perum Perhutani dan PT Barata untuk berhati-hati apabila nanti setelah acara tersebut ada pihak-pihak yang menelfon untuk meminta dana.
"Jadi saya ingatkan, biasanya habis tanda tangan begini nanti ada yang telepon, jadi segera kros cek saja," jelasnya. (Yas/Ndw)