PDIP Capreskan Jokowi, Marzuki Alie: Belanda Masih Jauh

Marzuki Alie menilai pencapresan Jokowi terlalu dini. Karena Jokowi masih harus banyak mengerjakan PR di Pemprov DKI.

oleh Riski Adam diperbarui 06 Sep 2013, 12:16 WIB
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) saat ini akan menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Ancol. Nama Gubernur DKI Jakarta yang juga kader PDIP, Joko Widodo disebut-sebut akan dicalonkan menjadi Capres PDIP dalam rakernas kali ini. Lalu bagaimana dengan para pesaingnya?

Ketua DPR RI, Marzuki Alie yang telah mendeklarasikan diri menjadi peserta konvensi Capres Partai Demokrat secara otomatis akan menjadi pesaing Jokowi, jika mantan Walikota Solo itu resmi ditetapkan menjadi Capres PDIP dan Marzuki Alie menang dalam konvensi Partai Demokrat.

Meski demikian, Marzuki tak merasa takut dengan sosok Jokowi yang hingga saat ini tingkat elektabilitasnya relatif tinggi. Bahkan Marzuki juga menyindir Jokowi terlalu dini jika menetapkan pencapresan saat ini.

"Belanda kan masih jauh, masih lama kan? Sekarang September, Oktober, November, Desember, sembilan bulan. Sembilan bulan, semuanya itu bisa terjadi," kata Marzuki di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (6/9/2013).

Marzuki yang juga Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini menjelaskan, seorang tokoh seperti Jokowi bisa tinggi elektabilitasnya karena adanya pemberitaan yang rutin dan momentum untuk diberitakan. Karena itu, ia akan memanfaatkan waktu yang tersisa ini untuk dapat bekerja dan fokus terhadap kepentingan rakyat, agar rakyat bisa mengenalinya dengan baik.

"Ada berita, ada momentum. Jadi yang penting sekarang ini kita bekerja yang baik. Kerja betul-betul, fokus, mementingkan rakyat. Itu yang paling penting sekarang ini. Kalau bicara capres terus, nanti rakyatnya marah. Kalau marah, kan susah," ungkapnya.

"Kalau setiap hari bicara capres, lama-lama rakyatnya kan benci juga. Setiap hari, capres melulu. Rakyatnya perutnya kosong. Bicara rakyat aja lah," tukas Marzuki.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani mengakui bahwa sosok Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau yang biasa disapa Jokowi masuk dalam pertimbangan calon Presiden yang akan diusung PDIP dalam Rakernas PDIP mendatang. Lantaran, Jokowi merupakan kader loyal PDIP.

"Sebagai salah satu kader partai, tentu beliau masuk dalam hal yang kami pertimbangkan di internal," Kata Puan saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin 2 September lalu.

Namun, Puan yang merupakan putri dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarno Putri ini menjelaskan bahwa proses pencapresan yang akan dilakukan PDIP ini tidak hanya mengacu pada hasil survei saja. Tetapi, DPP PDIP juga akan mempertimbangkan rekomendasi para pengurus DPC dan DPD PDIP pada rakernas ini.

"Kita juga kan tidak hanya mengacu pada survei. Semua temen-temen punya pertimbangan yang harus kami cermati. Nantinya keputusan ada pada ketum. Nanti usulan akan langsung disampaikan kepad ketum. Silahkan saja mengutarakan usulan-usulan itu ke Ketum," jelasnya.

"Ketum punya hak prerogratif. Akan setuju atau tidak, mengapa dan bagaimana itu punya kewenangan ibu ketum," tambah Ketua Fraksi PDIP DPR RI ini. (Rmn/Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya