PT Jamsostek (Persero) mengeluarkan terobosan baru terkait pelayanan kepada pesertanya dengan membuat smart card. Dengan `kartu pintar` ini, peserta Jamsostek bisa mendapatkan 4 pelayanan sekaligus.
Direktur Utama PT Jamsostek (Persero) Elvyn G Masassya mengatakan pihaknya akan memberikan empat jasa pelayanan, dari smartcard tersebut mulai 2014.
Elvyn menyebutkan, empat pelayanan tersebut, yakni kepemilikan rumah. Jamsostek akan bekerjasama dengan pengembang perumahan untuk membangun rumah terjangkau.
"Pertama dulu ini tindak lanjut total benefit buat pekerja, yang diusung uang muka perumahan, Jamsostek bekerja sama dengan pihak lain ketika membangun rumah terjangkau," kata Elvyn dalam Rapat Kerja Nasional PT Jamsostek (Persero) di Batam, Jumat (6/9/2013).
Pelayanan berikutnya adalah penyediaan barang pangan. Pada layanan ini, Jamsotek menggandeng produsen makanan. Layanan ini bertujuan memudahkan pekerja mendapatkan bahan pangan dengan harga murah.
"Food benefide, kita kerjasama kepada food production untuk menyediakan sembako melalui gerai-gerai dikantong pekerja," ungkapnya.
Kemudian pelayanan kesehatan, di mana Jamsostek akan membangun klinik kesehatan yang juga bertujuan mendukung Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang akan diterapkan pada 2014.
"Owner Jamsostek, pesertanya pekerja, meski pakai askes kita bisa layani. Jaminan keselamatan kerja, trauma center, memberi pelayan lebih," tutur dia.
Menurut Elvyn, Jamsostek juga akan memberikan pelayanan transportasi pada pekerja yang menjadi peserta Jamsostek. Pada pelayanan ini Jamsostek akan bekerja sama dengan pemilik moda transportasi, sehingga para peserta dapat menikmati fasilitas transportasi dengan harga murah.
"Transportation banefide model pelaksanaannya dimatangkan kerjasama pengada moda transportasi, menggunakan itu dengan biaya murah. Kita bekerjasama penyelenggara moda transportasi itu, tapi tidak penerbangan karena segmennya kesejahteraan dasar," pungkasnya.
Rakernas terakhir
Jamsotek juga menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) untuk terakhir kalinya, sebelum dilebur menjadi Badan Penyelengara Jaminan Sosial (BPJS) mulai Januari 2014.
Direktur Utama PT Jamsostek (Persero), Elvyn G Masassya mengatakan Jamsostek akan melakukan transformasi, berkaitan dengan itu maka dalam Rakernas merumuskan kinerja pada 2014.
"Jamsostek melakukan rakernas terakhir sebagai persero karena tahun depan BPJS, menetapkan implementasi transformasi Jamsostek ditahun 2014 langka-langkah 2014," kata dia.
Dia mengatakan, rakernas 2013 merupakan sarana memantapkan menuju BPJS Ketenagakerjaan. Dalam proses transformasinya, Jamsostek telah merumuskan posisi baru BPJS Ketenagakerjaan menjadi jembatan menuju kesejahteraan tenaga kerja Indonesia.
Rakernas dinilai merupakan forum strategis untuk mengevaluasi dan menyatukan persepsi membentuk strategis untuk melakukan evaluasi dan menyatukan persepsi membentuk suatu strategis bisnis yang integrasi.
Elvyn mengungkapkan, tahapan transfomasi sudah dimulai pada 2012 dengan tahapan rekosolidasi, tahun 2013 berada pada tahapan memperkuat pondasi menjuju BPJS Ketenagakerjaan berkelas dunia.
"Tahapan 2014, dirumuskan sebagai tahapan sustainability service and benefits guna mewujudkan peningkatan manfaat dan pelayanan kepada peserta, yang diharapkan juga meningkatkan cakupan perlindungan kerja di Indonesia," tutup dia. (Pew/Nur)
Direktur Utama PT Jamsostek (Persero) Elvyn G Masassya mengatakan pihaknya akan memberikan empat jasa pelayanan, dari smartcard tersebut mulai 2014.
Elvyn menyebutkan, empat pelayanan tersebut, yakni kepemilikan rumah. Jamsostek akan bekerjasama dengan pengembang perumahan untuk membangun rumah terjangkau.
"Pertama dulu ini tindak lanjut total benefit buat pekerja, yang diusung uang muka perumahan, Jamsostek bekerja sama dengan pihak lain ketika membangun rumah terjangkau," kata Elvyn dalam Rapat Kerja Nasional PT Jamsostek (Persero) di Batam, Jumat (6/9/2013).
Pelayanan berikutnya adalah penyediaan barang pangan. Pada layanan ini, Jamsotek menggandeng produsen makanan. Layanan ini bertujuan memudahkan pekerja mendapatkan bahan pangan dengan harga murah.
"Food benefide, kita kerjasama kepada food production untuk menyediakan sembako melalui gerai-gerai dikantong pekerja," ungkapnya.
Kemudian pelayanan kesehatan, di mana Jamsostek akan membangun klinik kesehatan yang juga bertujuan mendukung Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang akan diterapkan pada 2014.
"Owner Jamsostek, pesertanya pekerja, meski pakai askes kita bisa layani. Jaminan keselamatan kerja, trauma center, memberi pelayan lebih," tutur dia.
Menurut Elvyn, Jamsostek juga akan memberikan pelayanan transportasi pada pekerja yang menjadi peserta Jamsostek. Pada pelayanan ini Jamsostek akan bekerja sama dengan pemilik moda transportasi, sehingga para peserta dapat menikmati fasilitas transportasi dengan harga murah.
"Transportation banefide model pelaksanaannya dimatangkan kerjasama pengada moda transportasi, menggunakan itu dengan biaya murah. Kita bekerjasama penyelenggara moda transportasi itu, tapi tidak penerbangan karena segmennya kesejahteraan dasar," pungkasnya.
Rakernas terakhir
Jamsotek juga menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) untuk terakhir kalinya, sebelum dilebur menjadi Badan Penyelengara Jaminan Sosial (BPJS) mulai Januari 2014.
Direktur Utama PT Jamsostek (Persero), Elvyn G Masassya mengatakan Jamsostek akan melakukan transformasi, berkaitan dengan itu maka dalam Rakernas merumuskan kinerja pada 2014.
"Jamsostek melakukan rakernas terakhir sebagai persero karena tahun depan BPJS, menetapkan implementasi transformasi Jamsostek ditahun 2014 langka-langkah 2014," kata dia.
Dia mengatakan, rakernas 2013 merupakan sarana memantapkan menuju BPJS Ketenagakerjaan. Dalam proses transformasinya, Jamsostek telah merumuskan posisi baru BPJS Ketenagakerjaan menjadi jembatan menuju kesejahteraan tenaga kerja Indonesia.
Rakernas dinilai merupakan forum strategis untuk mengevaluasi dan menyatukan persepsi membentuk strategis untuk melakukan evaluasi dan menyatukan persepsi membentuk suatu strategis bisnis yang integrasi.
Elvyn mengungkapkan, tahapan transfomasi sudah dimulai pada 2012 dengan tahapan rekosolidasi, tahun 2013 berada pada tahapan memperkuat pondasi menjuju BPJS Ketenagakerjaan berkelas dunia.
"Tahapan 2014, dirumuskan sebagai tahapan sustainability service and benefits guna mewujudkan peningkatan manfaat dan pelayanan kepada peserta, yang diharapkan juga meningkatkan cakupan perlindungan kerja di Indonesia," tutup dia. (Pew/Nur)