Risiko Kematian Bayi Kembar Siam Lebih Tinggi

Kembar siam memiliki risiko kematian lebih tinggi, untuk itu dokter sangat menghindari terjadinya kehamilan seperti ini sejauh bisa

oleh Kusmiyati diperbarui 07 Sep 2013, 11:00 WIB
Ibu dengan kehamilan bayi kembar memiliki risiko lahir prematur, begitupula dengan bayi kembar siam. Selain itu kembar siam memiliki risiko kematian lebih tinggi.

Untuk itu dokter sangat mengantisipasi agar dalam program kehamilan, tidak terjadi kehamilan bayi kembar siam sejauh itu bisa dilakukan. "Bayi kembar siam itu lebih berbahaya," ungkap Dokter spesialis kebidanan dan kandungan dan Konsultan dengan Sub Spesialis Fertilitas dan Hormon Reproduksi Rumah Sakit Omni Pulomas, dr. Caroline Tirtajasa, Sp.OG (K).

Kembar siam adalah keadaan anak kembar yang tubuh keduanya bersatu. Hal ini terjadi apabila zigot dari bayi kembar identik gagal terpisah secara sempurna. Risiko kematian pada bayi kembar siam lebih tinggi apabila terjadi pada bayi kembar siam yang dempet pada organ vital.
 
"Jika kembar siam dempetnya pada organ vital seperti jantung, otak, ginjal, atau paru, hanya satu itu kemungkinan sangat kecil untuk hidup," papar dr. Caroline, ditulis Jumat (9/6/2013).

Perawatan intensif sangat diperlukan untuk itu, sehingga pasangan suami istri perlu rutin berkonsultasi dengan dokter. Segala upaya untuk pertahanan dan perawatan akan dilakukan dokter agar bayi tetap dapat diselamatkan.

"Kami para dokter mengantisipasi lahirnya bayi kembar siam, maka perlu pemeriksaan untuk melihat kondisi kemudian mencari solusi untuk mengatasinya," katanya. 

Kata kembar siam sepertinya sudah tidak asing lagi di telinga, istilah itu pertama kali muncul di Thailand saat negara itu masih bernama Siam. Dipakai untuk menyebut kelahiran pasangan kembar siam pertama bernama Eng Chang dan Bunker Chang.

(Mia/Abd)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya