Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menegaskan, partainya belum akan menetapkan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden untuk pemilu 2014 mendatang sebelum Pemilu Legislatif (Pileg) digelar.
Mega menjelaskan, hal tersebut dikarenakan adanya peraturan ambang batas pencalonan presiden atau Presidential Threshol (PT) 20 persen tingkat nasional. Karena itu, partai berlambang kepala banteng moncong putih ini akan lebih memikirkan dan mengutamakan memenangkan Pileg 2014.
"Pemilu 2014 itu sudah jelas bahwa PT-nya 20 persen dan kalo kita mencalonkan sebuah nama, maka itu akan menjadi pertimbangan sendiri," tegas Megawati dalam konfrensi persnya di sela Rakernas PDIP di Ancol, Jakarta Utara, Jumat (6/9/2013).
Lebih lanjut Megawati yang merupakan Presiden Indonesia ke-5 ini juga menjelaskan, meski PDIP tak seperti partai lain. Dimana partai lain telah menetapkan calon presidennya lebih awal.
Tetapi ia meyakini apa yang ditetapkan PDIP nantinya terkait siapa yang akan menjadi Capres dan Cawapresnya tidak akan terlambat seperti yang diduga beberapa kalangan.
"Jadi kita tidak usah terburu-buru, dan insya Allah ya tidak terlambat," tukasnya.
Lebih jauh Mega mengakaui saat ini nama Gubernur DKI Jakarta yang merupakan kadera PDIP, Joko Widodo, unggul dalam beberapa lembaga survei sebagai Capres. Tetapi Megawati menegaskan bahwa hasil survei bukanlah segalanya untuk menentukan seseorang menjadi pemenangnya.
"Survei jangan dijadikan pegangan tapi boleh dijadikan masukan," tukasnya. (Rmn/Ary)
Mega menjelaskan, hal tersebut dikarenakan adanya peraturan ambang batas pencalonan presiden atau Presidential Threshol (PT) 20 persen tingkat nasional. Karena itu, partai berlambang kepala banteng moncong putih ini akan lebih memikirkan dan mengutamakan memenangkan Pileg 2014.
"Pemilu 2014 itu sudah jelas bahwa PT-nya 20 persen dan kalo kita mencalonkan sebuah nama, maka itu akan menjadi pertimbangan sendiri," tegas Megawati dalam konfrensi persnya di sela Rakernas PDIP di Ancol, Jakarta Utara, Jumat (6/9/2013).
Lebih lanjut Megawati yang merupakan Presiden Indonesia ke-5 ini juga menjelaskan, meski PDIP tak seperti partai lain. Dimana partai lain telah menetapkan calon presidennya lebih awal.
Tetapi ia meyakini apa yang ditetapkan PDIP nantinya terkait siapa yang akan menjadi Capres dan Cawapresnya tidak akan terlambat seperti yang diduga beberapa kalangan.
"Jadi kita tidak usah terburu-buru, dan insya Allah ya tidak terlambat," tukasnya.
Lebih jauh Mega mengakaui saat ini nama Gubernur DKI Jakarta yang merupakan kadera PDIP, Joko Widodo, unggul dalam beberapa lembaga survei sebagai Capres. Tetapi Megawati menegaskan bahwa hasil survei bukanlah segalanya untuk menentukan seseorang menjadi pemenangnya.
"Survei jangan dijadikan pegangan tapi boleh dijadikan masukan," tukasnya. (Rmn/Ary)