Sejuta Pesona Indahnya Gunung Bromo

Pesona keindahan Gunung Bromo tentu sangat menarik bagi siapa saja. Terutama bagi mereka yang menyukai wisata alam dan petualangan.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Sep 2013, 11:43 WIB
Citizen6, Probilinggo: Pesona keindahan Gunung Bromo tentu sangat menarik bagi siapa saja. Terutama bagi mereka yang menyukai wisata alam dan petualangan. Tidak hanya keindahan gunungnya saja, selama perjalanan di kawasan wisata Gunung Bromo ini , indahnya  panorama alam di sekitarnya itu seakan senantiasa menyapa kita tiada hentinya.

Gunung Bromo ini berada di Kabupaten Probolinggo yang bisa ditempuh daru Pasuruan, Probolinnggo, dan Lumanjang. Dari terminal bis, Bayu, Angga, dan saya menggunakan angkutan umum jenis L 300 dengan ongkos Rp 30 ribu per orang menuju ke Gunung Bromo. Tetapi perlu diingat, karena angkutan umum yang menuju ke Gunung Bromo dari terminal angkutan umum ini cukup jarang sekali, sangat dianjurkan lebih baik untuk berangkat lebih pagi.

Setelah perjalanan selama sekitar 1,5 jam, akhirnya tiba juga di Gunung Bromo. Di sana sudah banyak  wisatawan dari nusantara dan mancanegara yang datang untuk menikmati keindahan wisata Gunung Bromo. Memasuki kawasan wisata ini tidak ada tiket masuk bagi pengunjung.

Ada banyak pilihan untuk menuju ke gunung ini. Di kawasan Cemoro Lawang tersedia kendaraan kuda, ojek, dan mobil jenis Hard Top dengan tarif penumpang Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu untuk sekali jalan melintasi lautan pasir sejauh sekitar 2 km. Bisa pula dengan berjalan kaki sambil menikmati suasana dan panorama di sekitar kawasan Gunung Bromo. Namun hal tersebut tidak mudah untuk dilakukan karena sebelumnya harus menuruni lereng gunung dengan kemiringan yang cukup curam.
 
Saat melintasi lautan pasir itu, badai angin dengan pasir yang berterbangan seolah menjadi menu wajib yang akan menerpa para pengunjung. Menariknya, di sekitar lautan pasir itu terdapat bongkahan batu berwarna hitam yang merupakan jejak letusan Gunung Bromo pada beberapa  bulan yang lalu. Begitu juga dengan hamparan tanaman dan semak-semak yang tampak menghitam dan kering.

Di sekitar Bromo juga terdapat penjual bunga edelweiss dan bunga kering lainnya yang diberi beraneka warna. Harga bunga kering itu ditawarkan dengan harga mulai Rp 20 ribu per ikatnya. Perjalanan melintasi  Lautan Pasir menuju ke kawah Gunung Bromo itu tentu membutuhkan stamina yang cukup kuat. Banyak sekali wisatawan yang tampak beristirahat berkali-kali karena merasa kelelahan. Terlebih dengan ditimpa panas matahari yang menyengat.

Setelah menaiki ratusan anak tangga, akhirnya perjalanan sampai di tepi puncak kawah Gunung Bromo. Asap dan bau belerang yang cukup meyengat pun senantiasa menguar dari dalam kawah. Jika asap yang keluar dari kawah Gunung Bromo itu cukup tebal, pemandangan kawah Gunung Bromo itu tidak bisa terlihat dengan mata.

Selain keindahan panorama alam dengan penduduk aslinya yang berpakaian khas dengan sarung yang menyelimuti tubuhnya, di kawasan Gunung Bromo ini terdapat sebuah bangunan pura yang cukup luas. Pura yang bernama Pura Luhur Poten itu digunakan sebagai tempat sembahyang dan upacara keagamaan bagi umat beragama Hindu yang berada di daerah sekitar Gunung Bromo dan sebagai pusat dalam upacara Yadnya Kasada dan upacara tradisional ala suku Tengger lainnnya. (Agus Parianom/Mar)

Agus Parianom adalah pewarta warga.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya