Perajin tahu tempe yang tergabung dalam Gabungan Koperasi Perajin Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) sepakat untuk menaikkan harga tahu tempe sekitar 20%-25%.
Ketua II Gakoptindo Sutaryo memastikan, setelah harga naik, para produsen dan pedagang berjanji ukuran tahu tempe tidak akan menciut.
Advertisement
"Kami akan menaikkan harga saja, volumenya tetap. Kan kalau sekarang lebih tipis atau mengurangi ukuran itu karena belum ada kesepakatan, sementara bahan bakunya sudah naik duluan, naikknya drastis," jelas Sutaryo di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (7/9/2013).
Dia menjelaskan, kenaikan harga tahu tempe bukanlah tanpa alasan. Opsi itu terpaksa harus diambil untuk mengatasi melambungnya harga kedelai di pasaran. Akibat tingginya harga, para perajin tahu tempe banyak yang mulai gulung tikar.
Sebagai wujud protes terhadap mahalnya harga kedelai, rencananya seluruh produsen dan para pedagang mengaku akan melakukan mogok kerja pada 9-11 September 2013.
Pemogokan ini rencananya akan dilakukan oleh para pelaku pengusaha tahu tempe di seluruh pulau Jawa terutama wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Dengan adanya pemogokan kerja itu nanti setidaknya dalam kurun waktu tiga hari itu tahu dan tempe dipastikan tidak akan didapatkan di pasar-pasar tradisional yang ada di pulau jawa. (Yas/Ndw)