Serangkaian kegiatan yang ada pada penjaringan kesehatan peserta didik merupakan upaya pendeteksian dini kesehatan anak dan memenuhi persyaratan standar minimal pelayanan bidang kesehatan dalam program Usaha Kesehatan Kesekolah (UKS).
"Penjaringan (skrining) kesehatan ini sebenarnya masuk dalam program uks yang sudah disosialisasikan dari 2010," tutur Direktur Bina Kesehatan Anak Kemenkes RI dr. Ellizabeth Jane Soepardi, MPH,Dsc pada Liputan6.com, Sabtu (7/9/2013).
Dr. Jane mengatakan penjaringan kesehatan meliputi pengisian kuesioner oleh peserta didik, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang/laboratorik. Dalam buku petunjuk teknis penjaringan kesehatan anak sekolah lanjutan diketahui kuesioner terdiri atas sebagai berikut :
1. Keadaan kesehatan umum
Dapat dilihat dari riwayat kesehatan siswa secara umum, kebiasaan makan, riwayat kesehatan keluarga dan kesehatan reproduksi. Semuanya mesti diketahui agar kondisi kesehatan menyeluruh anak/siswa dapat diketahui sedini mungkin.
"Penjaringan (skrining) kesehatan ini sebenarnya masuk dalam program uks yang sudah disosialisasikan dari 2010," tutur Direktur Bina Kesehatan Anak Kemenkes RI dr. Ellizabeth Jane Soepardi, MPH,Dsc pada Liputan6.com, Sabtu (7/9/2013).
Dr. Jane mengatakan penjaringan kesehatan meliputi pengisian kuesioner oleh peserta didik, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang/laboratorik. Dalam buku petunjuk teknis penjaringan kesehatan anak sekolah lanjutan diketahui kuesioner terdiri atas sebagai berikut :
1. Keadaan kesehatan umum
Dapat dilihat dari riwayat kesehatan siswa secara umum, kebiasaan makan, riwayat kesehatan keluarga dan kesehatan reproduksi. Semuanya mesti diketahui agar kondisi kesehatan menyeluruh anak/siswa dapat diketahui sedini mungkin.
2. Kesehatan Intelegensia
Dapat dideteksi secara dini untuk menemukan adanya potensi kesulitan belajar pada remaja agar dapat dilakukan tindakan intervensi. Melalui penjaringan keseatan intelegensia diperoleh pemahaman karakteristik remaja, potensi yang dimiliki, hal-hal pengambat potensi, dan cara mengembangkan potensi.
Advertisement
3. Kesehatan Mental Remaja
Ini merupakan upaya pemeriksaan awal untuk menemukan secara dini adanya masalah kesehatan mental pada remaja. Bila masalah kesehatan mental remaja terlambat diketahui maka intervensinya menurut dr. Jane akan lebih sulit dan berpengaruh pada tumbuh kembang remaja. Deteksi dini masalah mental dilaksanakan setiap enam bulan sekali. Bersamaan dengan penjaringan dan pemeriksaan berkala.
4. Kesehatan Reproduksi
Kuesioner masalah reproduksi remaja merupakan upaya agar siswa dapat mengenal dan memahami organ reproduksinya sendiri sebagai langkah awal bila ditemukan kelainan. Pengenalan organ reproduksi bagi remaja berkaitan dengan proses tumbuh kembang siswa di masa pubertas. "Gambar yang ada pada kuesioner ini menggunakan skala tanner dan bersifat scientific (ilmiah) bukan pornografi," ujar dr. Jane.
Advertisement
5. Bahan Edukasi dan Konsuling
Jawaban peserta didik pada bagian ini merupakan bahan untuk edukasi dan konseling. Selain itu jawaban tersebut mungkin merupakan masalah yang dialami perlu mendapat perhatian khusus dari guru pembina UKS/guru BK. "Penjaringan kesehatan ini untuk melindungi siswa dan membatu mendeteksi dini masalah untuk segera dicarikan solusi," jelas dr. Jane.
(Mia/Abd)