Protes terhadap penyelenggaraan Miss World 2013 di Indonesia masih berlanjut. Kali ini datang dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur.
NU Jatim meminta penyelenggara kontes kecantikan Miss World 2013 tidak di Indonesia. Namun apabila tetap harus dilaksanakan, tempatnya di Bali saja.
"Kami meminta kontes kecantikan itu tidak dilaksanakan di Indonesia, tapi bila tidak memungkinkan, maka kami minta dilokalisir di Pulau Bali saja," kata Ketua PWNU Jatim KHM Hasan Mutawakkil Alallah SH MM di Surabaya, Minggu (8/9/2013) pagi.
Dia menjelaskan, seruan PWNU Jatim itu ditandatangani Rais Syuriah PWNU Jatim KH Miftachul Akhyar, Katib Syuriah Drs KH Syafrudin Syarif, Ketua PWNU Jatim KHM Hasan Mutawakkil Alallah, dan Sekretaris PWNU Akh Muzakki Grad.
"Kami mengeluarkan seruan itu pada Sabtu (7 September) lalu sebagai tanggung jawab moral, karena kegiatan yang diikuti sekitar 130 kontestan dari berbagai negara itu bertentangan dengan budaya ketimuran," ujar Hasan.
Dalam seruan yang juga disampaikan ke pemerintah itu, PWNU Jatim meminta pihak penyelenggara untuk mengindahkan seruan PBNU bahwa kontes Miss World 2013 itu tidak sepatutnya dilaksanakan di Indonesia.
Namun jika hal itu tidak memungkinkan, karena perencanaan sudah final, maka PWNU Jatim meminta pihak penyelenggara untuk melokalisir penyelenggaraan kontes itu di Pulau Bali saja.
Pemerintah Tetapkan Bali
Sebelumnya, pemerintah berencana melaksanakan serangkaian kegiatan Miss World 2013 di sejumlah kota besar Indonesia, yakni di Jakarta, Bogor, dan Bali. Namun pemerintah kemudian memutuskan, hanya mengizinkan pelaksanaan kontes kecantikan itu di Bali saja.
"Kami melakukan revisi terhadap izin keamanan, disesuaikan, yaitu di Bali. Dengan demikian maka acara Miss World itu diadakan perubahan-perubahan sesuai dengan aspirasi masyarakat dan kepentingan kemajuan dunia pariwisata Indonesia," kata Menko Kesra Agung Laksono di kediaman Wapres Boediono di Jakarta, Sabtu 9 September kemarin.
Selain itu, penyelenggaraaan yang dilakukan disesuaikan sedemikian rupa dengan norma-norma, kebudayaan dan adat istiadat ketimuran bangsa Indonesia, sehingga dalam penyelenggaraan Miss World ini, acara-acara yang dipandang tidak sesuai dengan norma-norma ketimuran seperti acara yang menggunakan bikini atau pakaian renang itu ditiadakan.
Bahkan, panitia diminta untuk mewajibkan peserta mengenakan pakaian daerah Indonesia sebagai ajang pengenalan budaya Indonesia. "Yang selalu jadi persoalan adalah baju renang yang two pieces atau bikini yang disyaratkan di negara-negara lain tapi sekarang terbalik, panitianya mensyaratkan tidak ada itu. Malah peserta akan diminta untuk menggunakan baju daerah," kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar.'
Dengan demikian, Miss World 2013 akan digelar di Bali pada 8-28 September 2013. Para kontestan saat ini sudah berada di Indonesia. (Ant/Riz/Mut)
NU Jatim: Miss World Dilokalisir di Bali Saja
NU Jatim meminta penyelenggara kontes kecantikan Miss World 2013 tidak di Indonesia.
diperbarui 08 Sep 2013, 08:20 WIBAdvertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
3 Tanda Jiwamu Lelah Mengarah Depresi, Jangan Diabaikan
Membedah Tarik Ulur Penerapan PPN 12% per 1 Januari 2025
Hasil Survei Terbaru, 20 Persen Air Keran di Jepang Tercemar Bahan Kimia Berbahaya
Suzuki Luncurkan Varian Eksklusif Jimny Arctic 2024, Berapa Harganya?
Kumpulan Kabar Viral Terkait Pencoblosan Pilkada, Simak Faktanya
Refleksi HUT ke-351 Kabupaten Gorontalo, Pendidikan dan Kemiskinan Jadi Sorotan
Bimtek dan Outbound Team Building DPMPTSP Sulbar Tingkatkan Kinerja Pemerintahan
Link Live Streaming Liga Inggris Liverpool vs Manchester City, Minggu 1 Desember 2024 Pukul 23.00 WIB di Vidio
Efek Rumah Kaca Ungkap Pentingnya Musisi Indonesia Bersatu Suarakan Isu Krisis Iklim Lewat Musik, Berbuah Album sonic/panic Vol. 2
Kisah Inspiratif Muhammad Dadun, dari Warnet Kecil hingga jadi Raja Top-Up Game Online Terbesar Indonesia
Mulai Dikenal Dunia, Golden Visa Indonesia jadi Pembahasan dalam 18th Global Citizenship Conference di Singapura
Skala Krisis Judi Online di Indonesia, Penelitian Nasional Ungkap Dampak Mengerikan yang Perlu Diwaspadai!