Saat harga emas terus menunjukkan pergerakan yang tak tentu, para pelaku pasar mulai melupakan logam lain yang tak kalah berharganya yaitu perak. Ternyata jika diamati lebih dalam, harga emas selalu bergerak mengikuti harga perak.
Seperti dilansir dari CNBC, Senin (9/9/2013), harga emas di divisi COMEX terus mengungguli harga emas sejak 2011. Terbukti setelah perak mencapai nilai tertingginya pada April, emas pun menyusul merebut harga tertingginya pada September di tahun yang sama.
Pergerakan harga tersebut menunjukkan adanya pola yang sama antara emas dan perak. Para pelaku pasar yang mengikuti harga perak akan lebih peka ke mana emas akan bergerak setelah mencapai nilai tertingginya.
Pada 2012, emas mengikuti pergerakan harga perak lebih cepat. Perak yang mencapai harga tertingginya pada September diikuti emas pada Oktober di tahun yang sama. Meskipun perak masih memberikan indikasi arah pergerakan harga emas, rentang waktunya kini lebih dekat.
Tahun ini, indikasi yang ditunjukkan perak terjadi dalam rentang waktu yang lebih sempit, hanya dalam hitungan hari dari mingguan atau bulanan. Namun indikasi harian tersebut masih cukup untuk menunjukkan ke mana harga emas melangkah.
Terbukti dari pergerakan harga mingguan emas dan perak di divisi COMEX yang ditampilkan dalam bentuk grafik, tapi polanya masih di dominasi perak terlebih dahulu. Sejumlah fitur kunci pola tersebut ditunjukkan indikator Guppy Multiple Moving Average (GMMA) yang merekam aksi para pedagang dan investor. Saat harga naik, para investor masuk ke pasar logam sebagai penjual, menekan harga dan mengurangi kemungkinan tren kenaikan harga emas.
Dalam grafik pergerakan harga perak mingguan, kenaikan logam tersebut dipicu kriris di Suriah yang mulai mereda.Selain itu, terdapat dorongan kuat di mana perak akan menuju harga US$ 26 per ounce.
Yang paling penting adalah pergerakan harga perak tersebut akan menunjukkan kemana harga emas akan melaju beberapa hari ke depan. Maka jika Anda ingin tahu harga emas selanjutnya, awasi harga perak. (Sis/Ndw)
Seperti dilansir dari CNBC, Senin (9/9/2013), harga emas di divisi COMEX terus mengungguli harga emas sejak 2011. Terbukti setelah perak mencapai nilai tertingginya pada April, emas pun menyusul merebut harga tertingginya pada September di tahun yang sama.
Pergerakan harga tersebut menunjukkan adanya pola yang sama antara emas dan perak. Para pelaku pasar yang mengikuti harga perak akan lebih peka ke mana emas akan bergerak setelah mencapai nilai tertingginya.
Pada 2012, emas mengikuti pergerakan harga perak lebih cepat. Perak yang mencapai harga tertingginya pada September diikuti emas pada Oktober di tahun yang sama. Meskipun perak masih memberikan indikasi arah pergerakan harga emas, rentang waktunya kini lebih dekat.
Tahun ini, indikasi yang ditunjukkan perak terjadi dalam rentang waktu yang lebih sempit, hanya dalam hitungan hari dari mingguan atau bulanan. Namun indikasi harian tersebut masih cukup untuk menunjukkan ke mana harga emas melangkah.
Terbukti dari pergerakan harga mingguan emas dan perak di divisi COMEX yang ditampilkan dalam bentuk grafik, tapi polanya masih di dominasi perak terlebih dahulu. Sejumlah fitur kunci pola tersebut ditunjukkan indikator Guppy Multiple Moving Average (GMMA) yang merekam aksi para pedagang dan investor. Saat harga naik, para investor masuk ke pasar logam sebagai penjual, menekan harga dan mengurangi kemungkinan tren kenaikan harga emas.
Dalam grafik pergerakan harga perak mingguan, kenaikan logam tersebut dipicu kriris di Suriah yang mulai mereda.Selain itu, terdapat dorongan kuat di mana perak akan menuju harga US$ 26 per ounce.
Yang paling penting adalah pergerakan harga perak tersebut akan menunjukkan kemana harga emas akan melaju beberapa hari ke depan. Maka jika Anda ingin tahu harga emas selanjutnya, awasi harga perak. (Sis/Ndw)
