Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku telah menunjuk petinggi PT Pupuk Indonesia untuk memegang jabatan Direktur Utama (Dirut) PT Pertani (Persero) yang sebelumnya di tempati Eddy Budiono.
Dahlan, seperti diberitakan sebelumnya sudah memecat Eddy karena menjadi tersangka kasus korupsi penyaluran benih tanaman hibrida saat menjabat sebagai Dirut di PT Sang Hyang Seri (SHS).
"(Eddy) sudah diberhentikan dan Surat Keputusan (SK) direksi yang baru akan saya tanda tangani pagi ini. Penggantinya, orang dari Pupuk Indonesia," ungkap dia di Jakarta, Minggu (8/9/2013) malam.
Walaupun masih enggan menyebut identitas dirut baru Pertani, Dahlan memberi sedikit kisi-kisi bahwa sang bos itu masih berusia muda. "Biar mudah masuknya, karena saya ingin potong generasi. Bukan saja dari sisi umur, tapi juga soal kultur," ucapnya.
Dia menuturkan, kultur Pertani selama ini tak bisa lepas dari permainan yang ada di dalam tubuh internal perusahaan. Sehingga Dahlan memutuskan untuk mencari pengganti Eddy dari luar perusahaan.
"Kalau memilih salah satu dari dalam (Pertani), nanti tidak tahu seberapa dalam permainan itu. Sebab Pertani memang sudah terlalu lama terbelit dalam permainan," tandas dia.
Dahlan berharap, direksi baru yang dipilih berdasarkan hasil rapat pimpinan BUMN ini dapat membangun sumber daya manusia perseroan yang lebih baik, mampu mengembangkan perusahaan serta meningkatkan jaringan proyek di seluruh Indonesia. (Fik/Ndw)
Dahlan, seperti diberitakan sebelumnya sudah memecat Eddy karena menjadi tersangka kasus korupsi penyaluran benih tanaman hibrida saat menjabat sebagai Dirut di PT Sang Hyang Seri (SHS).
"(Eddy) sudah diberhentikan dan Surat Keputusan (SK) direksi yang baru akan saya tanda tangani pagi ini. Penggantinya, orang dari Pupuk Indonesia," ungkap dia di Jakarta, Minggu (8/9/2013) malam.
Walaupun masih enggan menyebut identitas dirut baru Pertani, Dahlan memberi sedikit kisi-kisi bahwa sang bos itu masih berusia muda. "Biar mudah masuknya, karena saya ingin potong generasi. Bukan saja dari sisi umur, tapi juga soal kultur," ucapnya.
Dia menuturkan, kultur Pertani selama ini tak bisa lepas dari permainan yang ada di dalam tubuh internal perusahaan. Sehingga Dahlan memutuskan untuk mencari pengganti Eddy dari luar perusahaan.
"Kalau memilih salah satu dari dalam (Pertani), nanti tidak tahu seberapa dalam permainan itu. Sebab Pertani memang sudah terlalu lama terbelit dalam permainan," tandas dia.
Dahlan berharap, direksi baru yang dipilih berdasarkan hasil rapat pimpinan BUMN ini dapat membangun sumber daya manusia perseroan yang lebih baik, mampu mengembangkan perusahaan serta meningkatkan jaringan proyek di seluruh Indonesia. (Fik/Ndw)
