PT Toyota Astra Motor (TAM) menargetkan penjualan mobil murah dan ramah lingkungannya (low cost green car/LCGC) yang baru diluncurkan, Agya bisa mencapai 15 ribu unit hingga akhir 2013. Kehadiran mobil ini diharapkan bisa merubah segmentasi pembelian mobil di masyarakat dari yang mengincar 8 kursi menjadi 5 kursi.
"Untuk bulan pertama mungkin baru 2 ribu hingga 3 ribu unit, tetapi hingga sampai akhir tahun kita targetkan mencapai 15 ribu," ujar Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor Johnny Darmawan di Jakarta, Senin (9/9/2013).
Dia mengatakan, mobil murah ini akan ditujukan bagi para pengguna motor yang akan beralih kepada mobil serta bagi para konsumen yang biasanya membeli mobil bekas sehingga dapat membeli mobil baru yang dipastikan tidak kalah nyaman dibanding mobil bekas tersebut.
"Pasar ini kita tujukan bagi pengguna motor, karena kalau dihitung-hitung saya rasa tidak jauh beda bila masyarakat mencicil motor," lanjut dia.
Sementara itu untuk penggunaan komponen dalam kendaraan ini, Johnny memastikan sekitar 80%-85% komponen berasal dari lokal.
"Untuk komponen yang masih diimpor kita harapkan tidak akan terpengaruh dengan dolar yang menguat," katanya.
Toyota Agya dibanderol paling murah seharga Rp 99,9 juta untuk tipe E hingga Rp 120 juta untuk tipe TRD S. "Ini sesuai dengan fitur keamanan dan teknologi yang ada didalamnya," tambah Johnny.
Perhitungan harga ini, menurut dia, juga mengikuti aturan dari pemerintah dan disesuaikan dengan segmen yang disasar. "Ini juga sebenarnya harga dasarnya bisa Rp 80 juta, tetapi kan ada fitur-fitur yang diharapkan masyarakat," tandas dia. (Dny/Nur)
"Untuk bulan pertama mungkin baru 2 ribu hingga 3 ribu unit, tetapi hingga sampai akhir tahun kita targetkan mencapai 15 ribu," ujar Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor Johnny Darmawan di Jakarta, Senin (9/9/2013).
Dia mengatakan, mobil murah ini akan ditujukan bagi para pengguna motor yang akan beralih kepada mobil serta bagi para konsumen yang biasanya membeli mobil bekas sehingga dapat membeli mobil baru yang dipastikan tidak kalah nyaman dibanding mobil bekas tersebut.
"Pasar ini kita tujukan bagi pengguna motor, karena kalau dihitung-hitung saya rasa tidak jauh beda bila masyarakat mencicil motor," lanjut dia.
Sementara itu untuk penggunaan komponen dalam kendaraan ini, Johnny memastikan sekitar 80%-85% komponen berasal dari lokal.
"Untuk komponen yang masih diimpor kita harapkan tidak akan terpengaruh dengan dolar yang menguat," katanya.
Toyota Agya dibanderol paling murah seharga Rp 99,9 juta untuk tipe E hingga Rp 120 juta untuk tipe TRD S. "Ini sesuai dengan fitur keamanan dan teknologi yang ada didalamnya," tambah Johnny.
Perhitungan harga ini, menurut dia, juga mengikuti aturan dari pemerintah dan disesuaikan dengan segmen yang disasar. "Ini juga sebenarnya harga dasarnya bisa Rp 80 juta, tetapi kan ada fitur-fitur yang diharapkan masyarakat," tandas dia. (Dny/Nur)
