Diet golongan darah yang diperkenalkan oleh Dr. Peter J. D. Adamo melalui buku berjudul 'Eat Right for Your Type Diet', ditanggapi oleh Pakar Nutrisi dan Diet Klinik Gizi Keluarga dari Universitas of Sidney, Leona Victoria Djajadi MnD sebagai metode diet yang kurang tepat.
"Diet golongan darah itu fad diet, lho. Nggak benar," kata Victoria Djajadi, kepada tim Health Liputan6.com, Senin (9/9/2013)
Dalam buku tersebut Peter menyebutkan, masing-masing golongan darah (O, A, B, AB) memiliki keistimewaan sendiri. Mulai dari makanan apa yang mudah diserap oleh tubuh, olahraga apa yang tepat, penyakit apa yang mudah hinggap, serta bagaimana tubuh memberi respons terhadap stres.
Tapi menurut Victoria, itu semua salah. Ia lalu menjelaskan, yang pertama membuat diet golongan darah itu tidak benar adalah perbedaan golongan darah itu sangat-sangat kecil presentasenya di dalam DNA manusia.
"Kalau saya tidak salah ingat, sekitar 0,02 persen dari total DNA. Jadi, tidak mungkin bisa mengubah tipe diet sejauh itu," tambah Victoria.
Alasan kedua yang membuat diet golongan darah itu dinilai salah oleh Victoria adalah, bahwa penulis buku golongan darah tersebut (Peter), memukul rata semua orang yang bergolongan darah itu sama.
"Misalnya dia sebut golongan darah O tidak bisa konsumsi gandum, dan golongan darah A tidak bisa konsumsi daging merah, karena akan mengalami 'pengendapan'. Tapi sayang, beliau tidak bisa membuktikan secara ilmiah hasil penilitiannya ini," terang Victoria.
Karena yang selama ini diketahui oleh Victoria, orang yang memiliki tekanan darah tinggi, tingkat kolesterol, dan trigliserit tinggilah yang akan mempunyai endapa, tidak bergantung pada golongan darahnya.
Sedangkan yang tidak bisa dikonsumsi wheat itu, yang memiliki gluten intolerance atau wheat protein allergy. "Kembali lagi, ini semua tidak bergantung pada golongan darahnya." tambah dia.
Jadi, menurut dia, klaim yang dibuat oleh Peter tidak didukung hasil penelitian ilmiah. Semua hanya berdasarkan perasaan dan pemikiran dia sendiri saja.
"Seperti Farhat Abbas, yang menganjurkan sekolah umur 16 tahun sudah selesai S2, berdasarkan pemikiran dia sendiri," tutup Victoria sembari bercanda.
(Adt/Abd)
Baca Juga:
Memahami Diet Berdasarkan Golongan Darah
Diet yang Cocok untuk Golongan Darah B
Diet yang Cocok untuk Golongan Darah AB
"Diet golongan darah itu fad diet, lho. Nggak benar," kata Victoria Djajadi, kepada tim Health Liputan6.com, Senin (9/9/2013)
Dalam buku tersebut Peter menyebutkan, masing-masing golongan darah (O, A, B, AB) memiliki keistimewaan sendiri. Mulai dari makanan apa yang mudah diserap oleh tubuh, olahraga apa yang tepat, penyakit apa yang mudah hinggap, serta bagaimana tubuh memberi respons terhadap stres.
Tapi menurut Victoria, itu semua salah. Ia lalu menjelaskan, yang pertama membuat diet golongan darah itu tidak benar adalah perbedaan golongan darah itu sangat-sangat kecil presentasenya di dalam DNA manusia.
"Kalau saya tidak salah ingat, sekitar 0,02 persen dari total DNA. Jadi, tidak mungkin bisa mengubah tipe diet sejauh itu," tambah Victoria.
Alasan kedua yang membuat diet golongan darah itu dinilai salah oleh Victoria adalah, bahwa penulis buku golongan darah tersebut (Peter), memukul rata semua orang yang bergolongan darah itu sama.
"Misalnya dia sebut golongan darah O tidak bisa konsumsi gandum, dan golongan darah A tidak bisa konsumsi daging merah, karena akan mengalami 'pengendapan'. Tapi sayang, beliau tidak bisa membuktikan secara ilmiah hasil penilitiannya ini," terang Victoria.
Karena yang selama ini diketahui oleh Victoria, orang yang memiliki tekanan darah tinggi, tingkat kolesterol, dan trigliserit tinggilah yang akan mempunyai endapa, tidak bergantung pada golongan darahnya.
Sedangkan yang tidak bisa dikonsumsi wheat itu, yang memiliki gluten intolerance atau wheat protein allergy. "Kembali lagi, ini semua tidak bergantung pada golongan darahnya." tambah dia.
Jadi, menurut dia, klaim yang dibuat oleh Peter tidak didukung hasil penelitian ilmiah. Semua hanya berdasarkan perasaan dan pemikiran dia sendiri saja.
"Seperti Farhat Abbas, yang menganjurkan sekolah umur 16 tahun sudah selesai S2, berdasarkan pemikiran dia sendiri," tutup Victoria sembari bercanda.
(Adt/Abd)
Baca Juga:
Memahami Diet Berdasarkan Golongan Darah
Diet yang Cocok untuk Golongan Darah B
Diet yang Cocok untuk Golongan Darah AB