Keperkasaan Dolar Bikin Harga Buah-buahan Impor Melonjak

Penguatan dolar AS kerek harga buah-buahan impor di pasaran.

oleh Septian Deny diperbarui 09 Sep 2013, 19:35 WIB
Penguatan dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah berimbas pada kenaikan harga beberapa komoditas impor, seperti buah-buahan impor. Ini terungkap dari pantauan pasar Liputan6.com di sejumlah pedagang.

Rudi (38), penjual buah di Pasar PD Jaya Buncit, Jakarta Selatan buah-buahan impor terus naik mengikuti rupiah yang melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

"Ada kenaikan lagi dari sebelumnya, tetapi nggak sebanyak waktu dolar mulai naik waktu itu," ujarnya saat ditemui Liputan6.com, Senin (9/9/2013).

Buah impor yang naik seperti klengkeng asal Thailand dari Rp 180 ribu menjadi Rp 210 ribu per dus ukuran 13 kg, anggur merah asal AS dari Rp 310 ribu menjadi Rp 360 ribu per keranjang ukuran 9 kg serta apel merah asal AS dari harga Rp 340 ribu menjadi Rp 380 ribu per dus ukuran 20 kg.

Meski demikian, ada juga harga buah impor yang masih belum naik seperti apel fuji asal China seharga Rp 350 ribu per dus ukuran 20 kg, jeruk ponkam (mandarin) asalkan China Rp 150 ribu per dus ukuran 10 kg, pear asal China Rp 200 ribu per dus ukuran 20 kg.

"Kalau yang enggak naik ini biasanya karena stok lama di Pasar Induk, jadi belum ada kenaikan lagi," tutur dia.

Selain buah impor, sejumlah buah lokal juga ikutan naik harganya. Emen (33) penjual buah di Pasar PD Jaya Buncit. "Kalau yang lokal ini kenaikannya karena pasokan berkurang, karena ada beberapa yang panen sedang sedikit," jelas dia.

Buah lokal yang mengalami kenaikan harga seperti semangka dari Rp 5 ribu menjadi Rp 7 ribu per kg, jeruk dari Rp 8 ribu menjadi Rp 10 ribu per kg, jambu air dari Rp 5 ribu per kg menjadi Rp 6.500 per kg.

Sedangkan harga buah lokal yang masih stabil seperti melon Rp 6 ribu per kg, pepaya Rp 4 ribu per kg, belimbing Rp 10 ribu per kg, pisang ambon Rp 17 ribu per sisir dan pisang lampung Rp 25 ribu per tandan. (Dny/Nur)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya