Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai harga mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC) Ayla dan Agya yang baru saja diluncurkan ke pasaran terlalu mahal.
Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi berpendapat, dengan harga di kisaran Rp 76 juta-120,75 juta, kedua mobil keluaran terbaru tersebut tidak bisa disebut mobil murah.
"Kalau istilahnya mobil murah itu seolah-olah semua masyarakat Indonesia bisa beli. Tapi dengan harga segitu disebut mobil murah, itu sama saja menipu konsumen," terang Tulus saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (10/9/2013).
Tulus menjelaskan, sebenarnya konsumen bisa saja membeli mobil itu tidak dengan uang tunai tapi melalui kredit. Namun, hasilnya harga mobil tersebut bisa melonjak hingga 30% dari harga yang ditawarkan.
"Perlu diingat, 70% konsumen di Indonesia itu membeli mobil secara kredit," terang dia.
Tak hanya itu, Tulus juga menyoroti istilah mobil murah yang diluncurkan sejumlah produsen otomotif juga tidak ramah lingkungan.
"Di mana letak ramahnya? Selama dia pakai bahan bakar minyak (BBM) ya itu berarti dia masih hasilkan polusi," ungkap Tulus.
Sekadar informasi, dua produsen otomotif nasional telah meluncurkan mobil murah dan ramah lingkungan ke pasaran. Sebutlah PT Astra Daihatsu Motor (ADM) yang mulai menjual Daihatsu Ayla dengan harga sekitar Rp 76 juta-Rp 106 juta
Pesaingnya, PT Toyota Astra Motor juga meluncurkan mobil murah bermerek Agya seharga Rp 99,9 juta hingga 120,75 juta. (Ndw/*)
Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi berpendapat, dengan harga di kisaran Rp 76 juta-120,75 juta, kedua mobil keluaran terbaru tersebut tidak bisa disebut mobil murah.
"Kalau istilahnya mobil murah itu seolah-olah semua masyarakat Indonesia bisa beli. Tapi dengan harga segitu disebut mobil murah, itu sama saja menipu konsumen," terang Tulus saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (10/9/2013).
Tulus menjelaskan, sebenarnya konsumen bisa saja membeli mobil itu tidak dengan uang tunai tapi melalui kredit. Namun, hasilnya harga mobil tersebut bisa melonjak hingga 30% dari harga yang ditawarkan.
"Perlu diingat, 70% konsumen di Indonesia itu membeli mobil secara kredit," terang dia.
Tak hanya itu, Tulus juga menyoroti istilah mobil murah yang diluncurkan sejumlah produsen otomotif juga tidak ramah lingkungan.
"Di mana letak ramahnya? Selama dia pakai bahan bakar minyak (BBM) ya itu berarti dia masih hasilkan polusi," ungkap Tulus.
Sekadar informasi, dua produsen otomotif nasional telah meluncurkan mobil murah dan ramah lingkungan ke pasaran. Sebutlah PT Astra Daihatsu Motor (ADM) yang mulai menjual Daihatsu Ayla dengan harga sekitar Rp 76 juta-Rp 106 juta
Pesaingnya, PT Toyota Astra Motor juga meluncurkan mobil murah bermerek Agya seharga Rp 99,9 juta hingga 120,75 juta. (Ndw/*)