Menkeu: Cadangan Devisa Siaga RI Bisa Capai US$ 30 Miliar

Pemerintah saat ini telah mengantongi komitmen pinjaman dengan total mencapai US$ 17,5 miliar.

oleh Dian Ihsan Siregar diperbarui 10 Sep 2013, 15:13 WIB
Pemerintah memastikan mendapatkan tambahan Cadangan Devisa (Cadev) hingga US$ 17,5 miliar yang berasal dari Jepang dan sumber lainnya. Dengan adanya tambahan Cadev tersebut, pemerintah yakin sanggup meredam gejolak ekonomi yang terjadi dalam pada belakangan ini.

Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, Bank Indonesia (BI) sudah menjalin kerjasama lewat perpanjangan Billateral Swap Agreement (BSA) dengan Bank of Japan (BoJ) yang mencapai US$ 12 miliar. Perpanjangan BSA ini berlaku pada 31 Agustus 2013. Ditambah dana simpanan siaga sebesar US$ 5,5 miliar, pemerintah saat ini mengantongi dana pengaman hingga US$ 17,5 miliar.

"Mungkin total Cadev siaga kita bisa mencapai US$  30 miliar. Total Cadev siaga untuk digunakan meredam gejolak ekonomi yang sedang bergejolak," ujar Chatib ketika ditemui di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (10/9/2013).

Menurut Chatib, perjanjian yang telah dilakukan pemerintah sangat lazim dilakukan negara-negara lain. Apalagi di tengah kondisi pasar yang hingga kini memiliki keraguan akibat posisi Cadev Indonesia yang mengalami penurunan akibat gejolak ekonomi yang terjadi belakangan ini.

"Jadi saya rasa cukup terbantukan untuk cadev kita ini. Uangnya tidak akan diambil, semua paket ini akan diberikan ke negara, saya kira semua negara juga memiliki paket seperti ini," kata Chatib.

Selain Indonesia, Chatin mengungkapkan China juga memperoleh bantuan Cadev Siaga. Bahkan Negeri Tirai Bambu ini juga memperoleh pinjaman siaga. (Dis/Shd)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya