Tsiuri Kvaratskhelia, seorang ibu di Georgia, Eropa Timur, mengawetkan mayat putranya menggunakan cairan alkohol. Perawatan yang diberikannya kepada Joni Bakaradze yang telah meninggal 18 tahun lalu, membuat mayat tersebut masih dalam keadaan utuh.
Seperti dimuat Daily Mail yang dikutip Liputan6.com, Rabu (11/9/2013), Joni dimumi Tsiuri agar cucunya yang masih kecil kelak bisa melihat wujud sang ayah.
"Dia (Joni) ingin anaknya melihat dia seperti itu. Saya percaya sejak saat itu anak mulai mencintai ayahnya," tuturnya.
Tsiuri mengaku mendapatkan cara mengawetkan mumi itu dari sebuah mimpi, dan setelah dipraktikkan berhasil.
"Suatu malam, aku bermimpi mendengar sebuah suara mengatakan kepadaku untuk merawat Joni dengan alkohol. Sejak saat itu, aku menggunakan lembaran kain basah yang dicelupkan ke dalam alkohol untuk mengawetkan jenazahnya," urai Tsiuri.
Tsiuri pun kemudian menyembunyikan jenazah Joni di peti kayu di ruang bawah tanah rumah keluarganya. Stiap hari ia merawatnya. Ia yakin cucunya bisa belajar untuk mencintai sang ayah dengan melihatnya dalam keadaan seperti itu.
Hadiah
Rasa cintanya kepada sang putra, membuat Tsiuri tak takut dalam memberikan perawatan dan berdekatan dengannya. Bahkan setiap tahun pada hari ulang tahun Joni, Tsiuri memberinya hadiah berupa pakaian ganti.
Namun sayang, 4 tahun belakangan terjadi pembusukan pada jasad Joni sehingga membuat proses penggantian pakaian mustahil dilakukan.
"Selama 10 tahun aku sudah menggantikan pakaian pada hari ulang tahunnya. Hanya empat tahun terakhir aku tidak mampu untuk melakukannya. Dia adalah pria yang baik, suami yang baik, bukan seperti ini seharusnya sekarang," urainya.
Joni mulai membusuk karena Tsiuri sakit dan tak bisa memberinya alkohol yang setiap hari seharusnya dilakukan. "Aku sakit akhir-akhir ini, dan tidak bisa merawatnya," aku Tsiuri.
Setelah terbiasa merawat mumi anaknya, Tsiuri yang semakin renta pun mendapati beberapa trik dalam merawat mumi.
"Anda tidak boleh meninggalkan tubuh tanpa lembaran kain beralkohol itu semalam, kulitnya akan berubah menjadi hitam seperti arang. Anakku tampan. Ketika saya menggunakan lembaran kain beralkohol itu, kulitnya akan menjadi putih lagi dan semuanya akan menjadi normal," tukas Trius.
Sementara, agar bisa dilihat seluruh anggota keluarganya, Tsiuri membuat sebuah jendela kecil di ruang bawah tanah. Keluarga, teman, dan orang yang lewat di sekitar ruang bawah tanah itu bisa melihat peti mati tempat mumi Joni disimpan. (Tnt/Yus)
Seperti dimuat Daily Mail yang dikutip Liputan6.com, Rabu (11/9/2013), Joni dimumi Tsiuri agar cucunya yang masih kecil kelak bisa melihat wujud sang ayah.
"Dia (Joni) ingin anaknya melihat dia seperti itu. Saya percaya sejak saat itu anak mulai mencintai ayahnya," tuturnya.
Tsiuri mengaku mendapatkan cara mengawetkan mumi itu dari sebuah mimpi, dan setelah dipraktikkan berhasil.
"Suatu malam, aku bermimpi mendengar sebuah suara mengatakan kepadaku untuk merawat Joni dengan alkohol. Sejak saat itu, aku menggunakan lembaran kain basah yang dicelupkan ke dalam alkohol untuk mengawetkan jenazahnya," urai Tsiuri.
Tsiuri pun kemudian menyembunyikan jenazah Joni di peti kayu di ruang bawah tanah rumah keluarganya. Stiap hari ia merawatnya. Ia yakin cucunya bisa belajar untuk mencintai sang ayah dengan melihatnya dalam keadaan seperti itu.
Hadiah
Rasa cintanya kepada sang putra, membuat Tsiuri tak takut dalam memberikan perawatan dan berdekatan dengannya. Bahkan setiap tahun pada hari ulang tahun Joni, Tsiuri memberinya hadiah berupa pakaian ganti.
Namun sayang, 4 tahun belakangan terjadi pembusukan pada jasad Joni sehingga membuat proses penggantian pakaian mustahil dilakukan.
"Selama 10 tahun aku sudah menggantikan pakaian pada hari ulang tahunnya. Hanya empat tahun terakhir aku tidak mampu untuk melakukannya. Dia adalah pria yang baik, suami yang baik, bukan seperti ini seharusnya sekarang," urainya.
Joni mulai membusuk karena Tsiuri sakit dan tak bisa memberinya alkohol yang setiap hari seharusnya dilakukan. "Aku sakit akhir-akhir ini, dan tidak bisa merawatnya," aku Tsiuri.
Setelah terbiasa merawat mumi anaknya, Tsiuri yang semakin renta pun mendapati beberapa trik dalam merawat mumi.
"Anda tidak boleh meninggalkan tubuh tanpa lembaran kain beralkohol itu semalam, kulitnya akan berubah menjadi hitam seperti arang. Anakku tampan. Ketika saya menggunakan lembaran kain beralkohol itu, kulitnya akan menjadi putih lagi dan semuanya akan menjadi normal," tukas Trius.
Sementara, agar bisa dilihat seluruh anggota keluarganya, Tsiuri membuat sebuah jendela kecil di ruang bawah tanah. Keluarga, teman, dan orang yang lewat di sekitar ruang bawah tanah itu bisa melihat peti mati tempat mumi Joni disimpan. (Tnt/Yus)