Tragedi 11 September 2001 atau 9/11 di World Trade Centre (WTC), New York, meninggalkan trauma tersendiri. Selain banyaknya korban jiwa yang jatuh, juga sejumlah kontroversi yang menyertainya.
Salah satu kontroversi itu adalah munculnya foto seorang pria yang terjun dari gedung dari ketinggian puluhan meter.
Sosok dalam foto yang kembali dimuat News.com.au dan dikutip Liputan6.com, Kamis (12/9/2013), itu dijuluki The Falling Man. Foto saat pria itu terjun pun tercatat dalam sejarah tragedi tersebut. Meskipun beberapa orang menanggapi gambar itu terlalu mengerikan untuk dipublikasikan.
Dalam rekaman video yang beredar terlihat sekitar 200 orang menghadapi kematian mereka dari menara kembar WTC. Terjebak tak bisa ke mana-mana, menunggu maut menjemput. Satu-satunya cara untuk melarikan diri adalah dengan melompat dari gedung. Namun itu adalah cara yang menyedihkan untuk mati, terlebih ditonton oleh ribuan orang dari jalanan New York.
Foto kontroversial Falling Man itu muncul pertama kali sehari setelah tragedi, atau pada 12 September 2001 di New York Times halaman 7. Beredarnya foto tersebut pun dicap "mengganggu", "eksploitatif ", dan "voyeuristik ".
Setelah itu, gambar tersebut terpampang di halaman depan koran-koran lain.
Investigasi
Seiring waktu berlalu, tiba-tiba ada panggilan untuk fotografer Associated Press Richard Drew selaku pengambil gambar untuk diinvestigasi. Langkah itu dilakukan untuk mengetahui siapa dan cerita di balik Falling Man.
Dari hasil jepretan Richard, diketahui gambar itu terjadi pada pukul 09.41.15 waktu setempat. Korban jatuh dari menara utara World Trade Centre, setelah diyakini terjebak di salah satu lantai.
Reporter Toronto Globe and Mail Peter Cheney ditugaskan memecahkan misteri itu. Penelitiannya sempat menemui titik terang. Ia menemukan orang yang mengenali sosok Falling Man.
Pria itu diduga berasal dari Amerika Latin, berjanggut, celana hitam, dan kemeja tunik putih. Penampilannya mirip dengan seorang pekerja restoran. Ada kemungkinan pria itu bekerja di Windows on the World, sebuah restoran di puncak menara utara WTC yang melaporkan kehilangan 79 karyawan.
Ada juga kemungkinan Falling Man itu bekerja di layanan katering Forte Food. Usaha ketering itu melaporkan kehilangan 21 karyawannya, yang sebagian besar warga negara India, Arab dan Latin. Kebanyakan dari karyawannya memiliki rambut pendek dan janggut.
Namun kriteria yang paling mendekati dengan Falling Man adalah Norberto Hernandez, pekerja di Windows on the World sebagai pastry chef.
Peter pun mengambil foto itu dan diperlihatkan ke saudara Norberto yakni Tino dan adiknya Milagros. Keduanya pun membenarkan jika Falling Man itu adalah saudaranya, Norberto.
Kemudian Peter menunjukkan kepada anak sulung Norberto, Jacqueline. Dia menatap foto itu, lalu marah dan berkata "potongan sampah (foto) itu bukan ayahku".
Potongan foto itu membuat keluarga Norberto terpecah. "Mereka mengatakan ayahku akan ke neraka karena ia melompat," kata Catherine, putri Norberto yang lain itu.
"Di Internet, mereka mengatakan ayahku dibawa ke neraka oleh setan. Aku tidak tahu apa yang akan aku lakukan jika itu adalah dia," sambung Catherine.
Penolakan-penolakan ditunjukkan oleh keluarga Norberto, termasuk dari istrinya, Eulogia. Ia mengatakan Falling Man itu bukan suaminya.
Kaus Oranye
Titik terang semakin jelas ketika diteliti bahwa si pria dalam foto yang dijuluki Falling Man itu mengenakan kaus dalam berwarna oranye. Itu merupakan petunjuk utama dari siapa di balik identitas pria dalam foto tersebut.
Penampakan kaus oranye itu terlihat pada beberapa gambar di 12 gambar yang diambil oleh Richard. Dan penemuan itu pun disampaikan kembali pada istri Norberto.
"Aku yang memakaikan ia pakaian. Setiap pagi. Pagi itu juga. Saya ingat dia memakai celana dalam hijau, kaus kaki hitam, mengenakan celana panjang biru: Jins. Dia memakai arloji Casio, mengenakan kemeja Blue Old Navy. Suami saya tidak memiliki baju oranye," jelas Eulogia.
Penyelidikan terhadap Norberto yang dikira Falling Man berakhir sampai di situ.
Namun Peter kembali melakukan penyelidikan dan menemukan seseorang yang selalu memakai kaus berwarna oranye. Ia adalah Jonathan Briley.
Jonathan juga bekerja di Windows on the World. Dengan ciri-ciri pria dengan kulit tak begitu hitam, berkumis, berjanggut, dan berambut pendek.
Dari pengakuan rekan kerjanya, ciri-ciri itu sangat mirip dengan Jonathan.
Begitu pula dengan identifikasi dari saudara Jonathan, Timotius. Ia mengaku mengenali sepatu hitam dalam foto Falling Man. Ia mengatakan sepatu itu mirip dengan yang biasa dikenakan Jonathan.
Menurut Gwendolyn, adik Jonathan, kakaknya menderita asma. Jadi diduga asap mengepul itu membuatnya sulit bernapas. Gwendolyn juga membenarkan jika sang kakak senang mengenakan kaus oranye, dan sering menjadi guyonannya dan Timotius.
"Kapan kau akan menyingkirkan kemeja oranye, Slim?" kenang Gwendolyn saat mengejek kakaknya.
Apakah kita pernah tahu siapa Falling Man? Sejauh ini sepertinya belum ada kepastian. (Tnt/Yus)
Salah satu kontroversi itu adalah munculnya foto seorang pria yang terjun dari gedung dari ketinggian puluhan meter.
Sosok dalam foto yang kembali dimuat News.com.au dan dikutip Liputan6.com, Kamis (12/9/2013), itu dijuluki The Falling Man. Foto saat pria itu terjun pun tercatat dalam sejarah tragedi tersebut. Meskipun beberapa orang menanggapi gambar itu terlalu mengerikan untuk dipublikasikan.
Dalam rekaman video yang beredar terlihat sekitar 200 orang menghadapi kematian mereka dari menara kembar WTC. Terjebak tak bisa ke mana-mana, menunggu maut menjemput. Satu-satunya cara untuk melarikan diri adalah dengan melompat dari gedung. Namun itu adalah cara yang menyedihkan untuk mati, terlebih ditonton oleh ribuan orang dari jalanan New York.
Foto kontroversial Falling Man itu muncul pertama kali sehari setelah tragedi, atau pada 12 September 2001 di New York Times halaman 7. Beredarnya foto tersebut pun dicap "mengganggu", "eksploitatif ", dan "voyeuristik ".
Setelah itu, gambar tersebut terpampang di halaman depan koran-koran lain.
Investigasi
Seiring waktu berlalu, tiba-tiba ada panggilan untuk fotografer Associated Press Richard Drew selaku pengambil gambar untuk diinvestigasi. Langkah itu dilakukan untuk mengetahui siapa dan cerita di balik Falling Man.
Dari hasil jepretan Richard, diketahui gambar itu terjadi pada pukul 09.41.15 waktu setempat. Korban jatuh dari menara utara World Trade Centre, setelah diyakini terjebak di salah satu lantai.
Reporter Toronto Globe and Mail Peter Cheney ditugaskan memecahkan misteri itu. Penelitiannya sempat menemui titik terang. Ia menemukan orang yang mengenali sosok Falling Man.
Pria itu diduga berasal dari Amerika Latin, berjanggut, celana hitam, dan kemeja tunik putih. Penampilannya mirip dengan seorang pekerja restoran. Ada kemungkinan pria itu bekerja di Windows on the World, sebuah restoran di puncak menara utara WTC yang melaporkan kehilangan 79 karyawan.
Ada juga kemungkinan Falling Man itu bekerja di layanan katering Forte Food. Usaha ketering itu melaporkan kehilangan 21 karyawannya, yang sebagian besar warga negara India, Arab dan Latin. Kebanyakan dari karyawannya memiliki rambut pendek dan janggut.
Namun kriteria yang paling mendekati dengan Falling Man adalah Norberto Hernandez, pekerja di Windows on the World sebagai pastry chef.
Peter pun mengambil foto itu dan diperlihatkan ke saudara Norberto yakni Tino dan adiknya Milagros. Keduanya pun membenarkan jika Falling Man itu adalah saudaranya, Norberto.
Kemudian Peter menunjukkan kepada anak sulung Norberto, Jacqueline. Dia menatap foto itu, lalu marah dan berkata "potongan sampah (foto) itu bukan ayahku".
Potongan foto itu membuat keluarga Norberto terpecah. "Mereka mengatakan ayahku akan ke neraka karena ia melompat," kata Catherine, putri Norberto yang lain itu.
"Di Internet, mereka mengatakan ayahku dibawa ke neraka oleh setan. Aku tidak tahu apa yang akan aku lakukan jika itu adalah dia," sambung Catherine.
Penolakan-penolakan ditunjukkan oleh keluarga Norberto, termasuk dari istrinya, Eulogia. Ia mengatakan Falling Man itu bukan suaminya.
Kaus Oranye
Titik terang semakin jelas ketika diteliti bahwa si pria dalam foto yang dijuluki Falling Man itu mengenakan kaus dalam berwarna oranye. Itu merupakan petunjuk utama dari siapa di balik identitas pria dalam foto tersebut.
Penampakan kaus oranye itu terlihat pada beberapa gambar di 12 gambar yang diambil oleh Richard. Dan penemuan itu pun disampaikan kembali pada istri Norberto.
"Aku yang memakaikan ia pakaian. Setiap pagi. Pagi itu juga. Saya ingat dia memakai celana dalam hijau, kaus kaki hitam, mengenakan celana panjang biru: Jins. Dia memakai arloji Casio, mengenakan kemeja Blue Old Navy. Suami saya tidak memiliki baju oranye," jelas Eulogia.
Penyelidikan terhadap Norberto yang dikira Falling Man berakhir sampai di situ.
Namun Peter kembali melakukan penyelidikan dan menemukan seseorang yang selalu memakai kaus berwarna oranye. Ia adalah Jonathan Briley.
Jonathan juga bekerja di Windows on the World. Dengan ciri-ciri pria dengan kulit tak begitu hitam, berkumis, berjanggut, dan berambut pendek.
Dari pengakuan rekan kerjanya, ciri-ciri itu sangat mirip dengan Jonathan.
Begitu pula dengan identifikasi dari saudara Jonathan, Timotius. Ia mengaku mengenali sepatu hitam dalam foto Falling Man. Ia mengatakan sepatu itu mirip dengan yang biasa dikenakan Jonathan.
Menurut Gwendolyn, adik Jonathan, kakaknya menderita asma. Jadi diduga asap mengepul itu membuatnya sulit bernapas. Gwendolyn juga membenarkan jika sang kakak senang mengenakan kaus oranye, dan sering menjadi guyonannya dan Timotius.
"Kapan kau akan menyingkirkan kemeja oranye, Slim?" kenang Gwendolyn saat mengejek kakaknya.
Apakah kita pernah tahu siapa Falling Man? Sejauh ini sepertinya belum ada kepastian. (Tnt/Yus)