Program unggulan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di bidang kesehatan, yakni Kartu Jakarta Sehat (KJS), mendapatkan dukungan dari Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama usai menerima kunjungan delegasi WHO di Balai Kota, Jakarta Pusat.
"Intinya, mereka datang ke sini untuk menyampaikan dukungan terhadap pelaksanaan program KJS. Mereka sudah meneliti program ini selama berbulan-bulan dan dinilai baik," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, seperti dikutip dari Antara, Kamis (12/9/2013).
Menurut Basuki, WHO menilai KJS merupakan program kesehatan yang baik karena dapat membantu masyarakat, terutama warga miskin, untuk memperoleh layanan kesehatan tanpa dipungut biaya.
"Oleh karena itu, WHO sangat berharap agar program KJS yang sudah kita terapkan ini dapat menjadi contoh atau model pelaksanaan layanan kesehatan gratis di wilayah-wilayah lain di Indonesia," ujar Basuki.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati menambahkan kedatangan WHO di Jakarta juga untuk melihat penerapan program tersebut di lapangan.
"Mereka (WHO) ingin melihat penerapannya secara langsung, ingin mengetahui bagaimana pelayanan kesehatannya, dokter-dokternya, pemberian obat serta proses pembayaran kepada rumah sakit," tutur Dien.
Dien mengungkapkan sampai dengan saat ini, WHO belum menyampaikan kritik apapun terkait pelaksanaan program KJS di Jakarta, karena masih ingin melakukan penelitian lebih lanjut.
"Sejauh ini, belum ada kritikan apa-apa dari WHO. Mereka hanya terus mendukung agar program ini dijalankan dengan baik dan diterapkan di seluruh Indonesia," tambah Dien.
(Abd)
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama usai menerima kunjungan delegasi WHO di Balai Kota, Jakarta Pusat.
"Intinya, mereka datang ke sini untuk menyampaikan dukungan terhadap pelaksanaan program KJS. Mereka sudah meneliti program ini selama berbulan-bulan dan dinilai baik," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, seperti dikutip dari Antara, Kamis (12/9/2013).
Menurut Basuki, WHO menilai KJS merupakan program kesehatan yang baik karena dapat membantu masyarakat, terutama warga miskin, untuk memperoleh layanan kesehatan tanpa dipungut biaya.
"Oleh karena itu, WHO sangat berharap agar program KJS yang sudah kita terapkan ini dapat menjadi contoh atau model pelaksanaan layanan kesehatan gratis di wilayah-wilayah lain di Indonesia," ujar Basuki.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati menambahkan kedatangan WHO di Jakarta juga untuk melihat penerapan program tersebut di lapangan.
"Mereka (WHO) ingin melihat penerapannya secara langsung, ingin mengetahui bagaimana pelayanan kesehatannya, dokter-dokternya, pemberian obat serta proses pembayaran kepada rumah sakit," tutur Dien.
Dien mengungkapkan sampai dengan saat ini, WHO belum menyampaikan kritik apapun terkait pelaksanaan program KJS di Jakarta, karena masih ingin melakukan penelitian lebih lanjut.
"Sejauh ini, belum ada kritikan apa-apa dari WHO. Mereka hanya terus mendukung agar program ini dijalankan dengan baik dan diterapkan di seluruh Indonesia," tambah Dien.
(Abd)