`Orang Dalam` Terlibat Pencurian di Museum Gajah Era 1990-an

Koleksi lukisan Basuki Abdullah pernah digondol maling pada 1996. Tapi kembali.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Sep 2013, 19:11 WIB
Pada era 1990-an, Museum Nasional alias Museum Gajah juga pernah mengalami pencurian koleksi bersejarahnya. Dalam kurun satu dasa warsa itu, 2 kali pencurian telah terjadi.

"Pertama tahun 1992, kehilangan kehilangan keramik. Tidak kembali," kata Kepala Museum Nasional Intan Mardiana di Jakarta, Kamis (12/9/2013).

Selang 4 tahun kemudian, museum ini kembali diobok-obok maling. Kali ini, lukisan pelukis terkenal Basuki Abdullah yang raib. "Tapi kembali. Dan ini yang ketiga," kata Intan.

Hasil evaluasi atas 2 pencurian itu melibatkan orang dalam. "Menyangkut orang dalam securitinya. Kta akan selidiki terus sampai nanti pihak kepolisian," tutur Intan.

Pada Rabu 11 September kemarin, Museum Gajah kembali kehilangan koleksinya. Kali ini yang raib adalah koleksi emas peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang abad ke-10.

Ada 4 yang hilang. Yaitu Lempengan Naga, Lempengan Bulan Sabit Beraksara, Lempengan Harihara, dan Wajan bertutup Cepuk. (Eks/Yus)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya