Lempeng Emas Harihara yang Hilang Jadi Buruan Kolektor Dunia

Menurut arkeolog, Harihara yang hilang dari Museum Gajah itu tak ternilai harganya dan menjadi buruan kolektor nasional dan dunia.

oleh Ismoko Widjaya diperbarui 13 Sep 2013, 09:34 WIB
4 Artefak berusia 1.000 tahun lebih dari Museum Gajah atau Museum Nasional dicuri pada Rabu 11 September lalu. Salah satu barang yang hilang yakni lempeng emas Harihara. Menurut arkeolog, artefak ini tak ternilai harganya dan menjadi buruan kolektor nasional, bahkan dunia.

"Arca Harihara ini merupakan perwujudan Dewa Wisnu dan Dewa Siwa. Nilai historinya sangat-sangat tinggi sekali. Saya tidak mempersoalkan logam emasnya. Tapi Harihara-nya," tegas Kepala Pusat Arkeologi Nasional Dr Bambang Sulistyo dalam perbincangan dengan Liputan6.com di Jakarta, Jumat (13/9/2013).

Bambang sedikit memaparkan kisah Harihara di Indonesia. Harihara merupakan peninggalan Mataram Kuno yang berlatar belakang agama Hindu. Di Indonesia, hanya terdapat di percandian-percandian tertentu, misalnya di Tulung Agung, Jawa Timur. Di dunia, hanya ada di India.

Arca Harihara, kata Bambang, sejatinya digunakan dalam upacara-upacara keagamaan pada abad 9 sampai 10. Harihara termasuk candi yang langka, jumlahnya bisa dihitung di Indonesia.

"Di luar negeri tidak ada, hanya India. Makanya, mereka sangat memburu sekali Harihara," ujar Bambang. "Saya sangat sedih sekali Harihara bisa hilang."

Selain Harihara, artefak lain yang hilang dari Museum Nasional, Jakarta, atau Museum Gajah itu yakni:

1. Lempengan Naga
Lempengan ini berbentuk serpihan yang terbuat dari emas. Besarnya 8 centimeter dengan ketebalan sekitar 1 milimeter.

2. Lempengan Bulan Sabit Beraksara
Lempengan ini juga berbentuk serpihan terbuat dari emas menyerupai bulan sabit. Besarnya 8 centimeter dengan lebar 5,5 centimeter.

3. Wadah Bertutup Cepuk
Wadah ini juga berbentuk serpihan yang terbuat dari emas sebesar 6,5 centimeter.

4. Lempengan Harihara
Lempengan ini berupa serpihan terbuat dari emas dan perak dengan bentuk mirip sosok seorang dewi. Lempengan setengah perak dan setengah emas ini memeiliki besar 10,5 centimeter dan lebar 5,5 centimeter.

(Ism/Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya