Sejak dinobatkan sebagai satu dari 7 keajaiban alam dunia melalui ajang New 7 Wonder of Nature, Pulau Komodo menjadi ikon pariwisata andalan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dampaknya pun kini dirasakan luar biasa.
Menurut Dewan Pembina Yayasan Komodo Kita, Jusuf Kalla, pengembangan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata memang membutuhkan dukungan infrastruktur yang memadai. Selama ini, wisatawan hanya berkunjung ke Pulau Komodo selama beberapa jam. Dengan adanya penginapan seperti hotel dan homestay maka wisatawan akan tinggal selama beberapa hari.
"Untuk itu dibutuhkan listrik, air, jalan, sarana transportasi yang baik," kata mantan Wakil Presiden yang akrab disapa JK ini dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (13/9/2013).
Saat ini, ungkap JK, Bandara Komodo sudah bisa didarati pesawat berbadan besar. Namun, penerbangan menuju Pulau Komodo memang belum ada yang langsung dari Jakarta. Wisatawan masih harus singgah di Surabaya dan Denpasar untuk bisa menuju Labuan Bajo.
"Sedang diusahakan ada penerbangan langsung dari Jakarta-Labuan Bajo karena yang ada sekarang harus melewati Surabaya dan Denpasar," ujar JK.
Memang dibutuhkan langkah berani dan terobosan jitu untuk memecahkan persoalan kemiskinan di daerah ini. Tanpa terpilihnya Komodo sebagai New 7 Wonders, promosi wisata di Labuan Bajo tak seprogresif saat ini. Padahal, Labuan Bajo memiliki keindahan alam luar biasa. "Terumbu karang dan ikan hias di laut kepulauan Komodo sangat cantik," pungkasnya.
Selain kunjungan wisatawan meningkat 2 kali lipat, pemerintah pusat kini telah turun tangan membangun infrastruktur daerah tertinggal tersebut. Pembangunan bandara, jalan desa, pengadaan air bersih, dan listrik satu per satu berjalan di Labuan Bajo.
Awal September ini, pemerintah menggelar program peningkatan kemampuan masyarakat di daerah tertinggal di kabupaten Manggarai Barat, NTT. Kementerian Riset dan Teknologi menilai kemampuan sumber daya manusia dan sarana prasarana pendukung di kabupaten ini masih kurang.
Pada program tersebut, Kementerian Ristek dan Teknologi memberikan solar panel 100 WP 10 unit Home System Portable serta solar panel 100 WP 20 unit central system kepada Bupati Manggarai Barat. (Mut/Ism)
Menurut Dewan Pembina Yayasan Komodo Kita, Jusuf Kalla, pengembangan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata memang membutuhkan dukungan infrastruktur yang memadai. Selama ini, wisatawan hanya berkunjung ke Pulau Komodo selama beberapa jam. Dengan adanya penginapan seperti hotel dan homestay maka wisatawan akan tinggal selama beberapa hari.
"Untuk itu dibutuhkan listrik, air, jalan, sarana transportasi yang baik," kata mantan Wakil Presiden yang akrab disapa JK ini dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (13/9/2013).
Saat ini, ungkap JK, Bandara Komodo sudah bisa didarati pesawat berbadan besar. Namun, penerbangan menuju Pulau Komodo memang belum ada yang langsung dari Jakarta. Wisatawan masih harus singgah di Surabaya dan Denpasar untuk bisa menuju Labuan Bajo.
"Sedang diusahakan ada penerbangan langsung dari Jakarta-Labuan Bajo karena yang ada sekarang harus melewati Surabaya dan Denpasar," ujar JK.
Memang dibutuhkan langkah berani dan terobosan jitu untuk memecahkan persoalan kemiskinan di daerah ini. Tanpa terpilihnya Komodo sebagai New 7 Wonders, promosi wisata di Labuan Bajo tak seprogresif saat ini. Padahal, Labuan Bajo memiliki keindahan alam luar biasa. "Terumbu karang dan ikan hias di laut kepulauan Komodo sangat cantik," pungkasnya.
Selain kunjungan wisatawan meningkat 2 kali lipat, pemerintah pusat kini telah turun tangan membangun infrastruktur daerah tertinggal tersebut. Pembangunan bandara, jalan desa, pengadaan air bersih, dan listrik satu per satu berjalan di Labuan Bajo.
Awal September ini, pemerintah menggelar program peningkatan kemampuan masyarakat di daerah tertinggal di kabupaten Manggarai Barat, NTT. Kementerian Riset dan Teknologi menilai kemampuan sumber daya manusia dan sarana prasarana pendukung di kabupaten ini masih kurang.
Pada program tersebut, Kementerian Ristek dan Teknologi memberikan solar panel 100 WP 10 unit Home System Portable serta solar panel 100 WP 20 unit central system kepada Bupati Manggarai Barat. (Mut/Ism)