Berapa nilai 4 artefak lempengan emas yang hilang dari Museum Gajah atau Museum Nasional? Dirjen Kebudayaan Kacung Maridjan sempat menyebut angka miliaran. Bagi Arkeolog, artefak yang hilang itu tidak ternilai harganya.
"Bagi kami arkeolog, itu harganya tidak terhingga, tidak ternilai, dan tidak bisa dinilai. Nilai jualnya tinggi sekali," Kepala Pusat Arkeologi Nasional, Bambang Sulistyo dalam perbincangan dengan Liputan6.com, Jumat (13/9/2013).
Bambang tidak bisa memprediksi berapa angka pasti harga itu di pasaran. Karena barang-barang purbakala dilarang untuk diperjualbelikan. Termasuk di lelang-lelang resmi.
"Kalau barang-barang seperti keramik itu banyak, jadi bisa dilelang. Kalau arca tidak banyak jadi tidak boleh dilelang atau dijual," lanjut Bambang.
Artefak-artefak yang hilang yakni peninggalan Mataram Kuno berusia 1.000 tahun. Artefak itu yakni lempengan Naga Mendekam, Bulan Sabit Beraksara, Wadah Bertutup Cepuk, dan Harihara. Semuanya dilapisi dan terbuat dari emas.
Dari 4 artefak yang hilang, kata Bambang, lempeng Harihara termasuk yang paling langka. "Mungkin barang-barang itu sudah dipesan oleh orang-orang tertentu. Orang-orang yang sudah biasa," duga Bambang. (Ism/Mut)
"Bagi kami arkeolog, itu harganya tidak terhingga, tidak ternilai, dan tidak bisa dinilai. Nilai jualnya tinggi sekali," Kepala Pusat Arkeologi Nasional, Bambang Sulistyo dalam perbincangan dengan Liputan6.com, Jumat (13/9/2013).
Bambang tidak bisa memprediksi berapa angka pasti harga itu di pasaran. Karena barang-barang purbakala dilarang untuk diperjualbelikan. Termasuk di lelang-lelang resmi.
"Kalau barang-barang seperti keramik itu banyak, jadi bisa dilelang. Kalau arca tidak banyak jadi tidak boleh dilelang atau dijual," lanjut Bambang.
Artefak-artefak yang hilang yakni peninggalan Mataram Kuno berusia 1.000 tahun. Artefak itu yakni lempengan Naga Mendekam, Bulan Sabit Beraksara, Wadah Bertutup Cepuk, dan Harihara. Semuanya dilapisi dan terbuat dari emas.
Dari 4 artefak yang hilang, kata Bambang, lempeng Harihara termasuk yang paling langka. "Mungkin barang-barang itu sudah dipesan oleh orang-orang tertentu. Orang-orang yang sudah biasa," duga Bambang. (Ism/Mut)