Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan memuji para direktur utama (dirut) perusahaan pelat merah di depan peserta Garuda Travel Fair 2013 di Jakarta Convention Center (JCC).
"Dirut-dirut BUMN sekarang ini sudah seperti dirut perusahaan kelas dunia (global). Penampilan mereka sungguh-sungguh mencerminkan korporasi yang sangat demokrasi bukan seperti pejabat lagi," ujar dia saat Pembukaan Garuda Travel Fair di Jakarta, Jumat (13/9/2013).
Hal ini, dinilai Dahlan sangat bagus bagi perkembangan perusahaan. Pasalnya, dia berharap mampu menciptakan iklim perusahaan yang kondusif dengan seorang pemimpin yang bisa menjadi panutan bagi seluruh karyawannya.
"Dirut BUMN harus menjadi marketer, direktur sumber daya manusia, pendidik terbaik di perusahaannya masing-masing," papar dia.
Dahlan juga meminta kepada seluruh perusahaan pelat merah supaya menyimpan uang berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) di perbankan Indonesia, terutama bank-bank BUMN.
"Semua BUMN sudah naruh uang dolarnya di bank BUMN dan bukan di luar negeri. Sebab menyimpang dolar di luar negeri sangat tidak baik di tengah kondisi ekonomi seperti saat ini," tukas Dahlan. (Fik/Nur)
"Dirut-dirut BUMN sekarang ini sudah seperti dirut perusahaan kelas dunia (global). Penampilan mereka sungguh-sungguh mencerminkan korporasi yang sangat demokrasi bukan seperti pejabat lagi," ujar dia saat Pembukaan Garuda Travel Fair di Jakarta, Jumat (13/9/2013).
Hal ini, dinilai Dahlan sangat bagus bagi perkembangan perusahaan. Pasalnya, dia berharap mampu menciptakan iklim perusahaan yang kondusif dengan seorang pemimpin yang bisa menjadi panutan bagi seluruh karyawannya.
"Dirut BUMN harus menjadi marketer, direktur sumber daya manusia, pendidik terbaik di perusahaannya masing-masing," papar dia.
Dahlan juga meminta kepada seluruh perusahaan pelat merah supaya menyimpan uang berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) di perbankan Indonesia, terutama bank-bank BUMN.
"Semua BUMN sudah naruh uang dolarnya di bank BUMN dan bukan di luar negeri. Sebab menyimpang dolar di luar negeri sangat tidak baik di tengah kondisi ekonomi seperti saat ini," tukas Dahlan. (Fik/Nur)