Citizen6, Yogyakarta: SingkongDay adalah sebuah inovasi yang telah dijalankan sebagai salah satu wujud nyata untuk mencegah masalah kerawanan pangan di negeri ini akibat ketergantungan beras masyarakatnya.
SingkongDay adalah hari dimana masyarakat diajak untuk mengkonsumsi singkong bersama serentak pada tanggal 7 Oktober setiap tahunnya. Waktu konsumsi singkong pada hari itu tergantung pada masyarakat, apakah itu diwaktu sarapan, makan siang, makan malam atau saat santai (ngemil), yang jelas pada hari itu masyarakat mengkonsumsi singkong dan membagi ceritanya melalui foto, video maupun artikel cerita ke jejaring sosial SingkongDay.
Singkat cerita, SingkongDay adalah gagasan untuk membuat hari makan singkong nasional di Indonesia sebagai wujud kampanye kreatif yang diusung anak muda yang peduli terhadap kondisi pangan bangsanya. SingkongDay mengkampanyekan konsumsi singkong kepada masyarakat dan menginspirasi anak muda melalui berbagai programnya yaitu E-Share, Roadshow, T-shirt & Merchandise dan Empowering. Program-program tersebut dijalankan dengan jaringan mahasiswa dan pemuda di seluruh Indonesia.
E-Share merupakan program kampanye dengan menggunakan media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Blog untuk menyebarkan informasi terkait SingkongDay. Program Roadshow dilakukan dengan kampanye face to face, yaitu promotor SingkongDay mengunjungi kampus, sekolah, komunitas, dan instansi untuk mensosialisasikan gerakan SingkongDay.
Program SingkongDay juga menggunakan T-Shirt & Merchandise sebagai alat kampanye dengan membuat kaos dan pernak-pernik untuk dijual dan dibagikan ke masyarakat. Sedangkan Empowering adalah salah satu program SingkongDay dengan melakukan bina desa atau bina masyarakat dalam upaya mengembangkan upaya produksi dan konsumsi singkong serta membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan kewirausahaan berbasis bahan singkong.
Dengan gerakan kampanye kreatif ini secara konsisten dan berkelanjutan, diharapkan mampu sedikit demi sedikit menjadikan singkong sebagai tren konsumsi masyarakat Indonesia untuk mewujudkan diversifikasi pangan dan goal yang diharapkan adalah menekan ketergantungan dan konsumsi beras (nasi) berlebih di negara ini untuk masa depan generasi yang lebih baik dan terhindar dari kerawanan pangan. (Muhammad Ulil Ahsan/Arn)
*Muhammad Ulil Ahsan adalah pewarta warga yang bisa dihubungi melalui Twitter @SingkongDay.
SingkongDay adalah hari dimana masyarakat diajak untuk mengkonsumsi singkong bersama serentak pada tanggal 7 Oktober setiap tahunnya. Waktu konsumsi singkong pada hari itu tergantung pada masyarakat, apakah itu diwaktu sarapan, makan siang, makan malam atau saat santai (ngemil), yang jelas pada hari itu masyarakat mengkonsumsi singkong dan membagi ceritanya melalui foto, video maupun artikel cerita ke jejaring sosial SingkongDay.
Singkat cerita, SingkongDay adalah gagasan untuk membuat hari makan singkong nasional di Indonesia sebagai wujud kampanye kreatif yang diusung anak muda yang peduli terhadap kondisi pangan bangsanya. SingkongDay mengkampanyekan konsumsi singkong kepada masyarakat dan menginspirasi anak muda melalui berbagai programnya yaitu E-Share, Roadshow, T-shirt & Merchandise dan Empowering. Program-program tersebut dijalankan dengan jaringan mahasiswa dan pemuda di seluruh Indonesia.
E-Share merupakan program kampanye dengan menggunakan media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Blog untuk menyebarkan informasi terkait SingkongDay. Program Roadshow dilakukan dengan kampanye face to face, yaitu promotor SingkongDay mengunjungi kampus, sekolah, komunitas, dan instansi untuk mensosialisasikan gerakan SingkongDay.
Program SingkongDay juga menggunakan T-Shirt & Merchandise sebagai alat kampanye dengan membuat kaos dan pernak-pernik untuk dijual dan dibagikan ke masyarakat. Sedangkan Empowering adalah salah satu program SingkongDay dengan melakukan bina desa atau bina masyarakat dalam upaya mengembangkan upaya produksi dan konsumsi singkong serta membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan kewirausahaan berbasis bahan singkong.
Dengan gerakan kampanye kreatif ini secara konsisten dan berkelanjutan, diharapkan mampu sedikit demi sedikit menjadikan singkong sebagai tren konsumsi masyarakat Indonesia untuk mewujudkan diversifikasi pangan dan goal yang diharapkan adalah menekan ketergantungan dan konsumsi beras (nasi) berlebih di negara ini untuk masa depan generasi yang lebih baik dan terhindar dari kerawanan pangan. (Muhammad Ulil Ahsan/Arn)
*Muhammad Ulil Ahsan adalah pewarta warga yang bisa dihubungi melalui Twitter @SingkongDay.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan,wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Mulai 10-20 September ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Komunitasku Keren!". Ada merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.
Advertisement