4 Artefak Raib, Murid SD: Aku Nggak Bisa Ngisi Tugas Dong!

Sejumlah anak-anak yang sedang studi tur di Museum Nasional merasa kecewa dengan dicurinya 4 benda bersejarah di museum tersebut.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 13 Sep 2013, 14:15 WIB
Tim Inafis dan Jatanras dari Polres Jakarta Pusat dan Polda Metro Jaya masih melakukan penyisiran dan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Museum Nasional, Jakarta Pusat. Hal itu dilakukan untuk mencari tahu penyebab dari hilangnya 4 artefak di Museum Nasional pada Rabu 11 September.

Meski polisi masih melakukan penyisiran, kegiatan kunjungan di Museum Nasional tetap dibuka untuk umum. Sejumlah wisatawan terus mendatangi Museum Nasional pada siang hari ini. Salah satunya rombongan anak-anak dari Sekolah Dasar St Bellarminus, Menteng, Jakarta Pusat.

Jonathan salah satu murid SD ST. Bellarminus mengaku mengetahui berita hilangnya 4 artefak di Museum Nasional itu dari gurunya.

"Aku ke sini mau studi tur, tapi Pak Guru kasih tahu kalau kemarin ada benda-benda lempengan emas yang hilang," kata Jonathan di Museum Nasional, Jakarta, Jumat (13/9/2013).

Dengan polosnya Jonathan yang mengenakan pakaian sekolahnya itu mengaku kecewa. "Huu...huuu... Kalau ada benda yang hilang, aku nggak bisa ngisi tugas ini dong," sesal siswa kelas V SD itu.

Museum Nasional kehilangan 4 koleksinya berupa artefak peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang terbuat dari emas. Kejadian tersebut terjadi pada Rabu 11 September sekitar pukul 09.00 WIB.

Keempat artefak tersebut terletak di dalam 1 lemari kaca yang berada di ruang Kasana, lantai 2 gedung lama Museum Nasional. Keempat artefak tersebut berukuran relatif kecil.

Keempat artefak kuno peninggalan Mataram Kuno berusia 1.000 tahun itu yakni lempengan Naga Mendekam, Bulan Sabit Beraksara, Wadah Bertutup Cepuk, dan Harihara. Semuanya dilapisi dan terbuat dari emas. (Mvi/Sss)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya