Polisi masih mendalami kasus penembakan Aipda Anumerta Sukardi. Tidak hanya menambah saksi yang diperiksa, polisi juga menganalisa rekaman CCTV di sepanjang Plumpang, Jakarta Utara, hingga Kuningan, Jakarta Selatan.
"Masih dilakukan koordinasi dengan pemilik CCTV. Itu bisa dijadikan pedoman secara riil untuk dianalisis," kata Kabag Penerangan Umum Polri Kombes Pol Agus Rianto di Jakarta, Jumat (13/9/2013).
Sementara itu, CCTV di Gedung KPK yang secara jelas merekam kejadian penembakan pada Selasa 10 September malam itu masih terus didalami polisi.
"Analisa CCTV (di Gedung KPK) terus dilakukan pengembangan sehingga bisa cepat selesai dan diinformasikan ke masyarakat," ujar Agus.
Bripka Sukardi ditembak orang tidak dikenal di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Selasa 10 September 2013 pukul 22.25 WIB. Ada 4 peluru bersarang di perut, dada, bahu, dan lengan kirinya. Sukardi dianugerahi kenaikan pangkat menjadi Aipda Anumerta. Dia meninggalkan seorang istri dan 3 anak. (Mut/Sss)
"Masih dilakukan koordinasi dengan pemilik CCTV. Itu bisa dijadikan pedoman secara riil untuk dianalisis," kata Kabag Penerangan Umum Polri Kombes Pol Agus Rianto di Jakarta, Jumat (13/9/2013).
Sementara itu, CCTV di Gedung KPK yang secara jelas merekam kejadian penembakan pada Selasa 10 September malam itu masih terus didalami polisi.
"Analisa CCTV (di Gedung KPK) terus dilakukan pengembangan sehingga bisa cepat selesai dan diinformasikan ke masyarakat," ujar Agus.
Bripka Sukardi ditembak orang tidak dikenal di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Selasa 10 September 2013 pukul 22.25 WIB. Ada 4 peluru bersarang di perut, dada, bahu, dan lengan kirinya. Sukardi dianugerahi kenaikan pangkat menjadi Aipda Anumerta. Dia meninggalkan seorang istri dan 3 anak. (Mut/Sss)
