AS Punya Ratusan Universitas yang Tawarkan Gelar di Video Game

Bahkan ada empat universitas yang menawarkan gelar Ph.D untuk video game.

oleh Bayu Galih diperbarui 13 Sep 2013, 17:13 WIB
Selama ini bermain video game identik dengan aktivitas yang dianggap sia-sia dan membuat anak malas belajar. Tapi di Amerika Serikat video game ternyata dianggap penting, bahkan banyak instansi pendidikan yang menawarkan ilmu terkait video game.

Dilansir dari laman Polygon, Jumat, (13/9/2013), saat ini ada 385 kampus dan universitas yang menawarkan gelar terkait video game. Di antaranya adalah, sebanyak 226 universitas menawarkan gelar sarjana, 55 institusi pendidikan menawarkan gelar sarjana muda, dan 46 institusi menawarkan gelar master.

Bahkan ada empat universitas yang menawarkan gelar Ph.D untuk video game. Empat universitas itu adalah University of California di Santa Cruz, DePaul University di Chicago, Northeastern University di Boston, dan Adelphi University di Garden City.

Menurut Presiden dan CEO Entertainment Software Association, Michael D. Gallagher para mahasiswa ini melakukan persiapan sebelum masuk ke industri yang menciptakan software interaktif, hardware inovatif, dan ekosistem dengan model bisnis baru. Ini akan mentransformasi pengalaman penggunaan dan mempengaruhi bidang lain seperti pendidikan, kesehatan, dan bisnis.

"Video games memiliki pertumbuhan tercepat, dan menjadi bentuk hiburan paling dinamis yang ada saat ini," kata Gallagher.

California menjadi negara bagian dengan institusi pendidikan terbanyak yang menawarkan pendidikan video game dengan 72 institusi. Selanjutnya ada New York dengan 26 institusi, Texas dengan 24 institusi, dan lainnya. Daftar lengkapnya bahkan terpampang di situs ESA.

Menurut Dr Scott Martin yang merupakan Direktur Pendiri Computer and Game Design Program di George Mason University, program yang dibuatnya merepresentasikan area transformasi terbesar di pendidikan tinggi saat ini. Hal ini tentunya tak mudah.

"Mahasiswa tetap mempelajari sains dan seni, dan punya keterlibatan di program berbasis tim, berbasis proyek. Dengan lingkungan pendidikan baru yang merevolusi kurikulum agar lebih baik dalam mempersiapkan angkatan kerja hari ini dan esok," kata Martin. (gal)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya