Brigadir Polisi Satu (Briptu) Ruslan Kusuma atau korban penembakan yang dilakukan sekelompok orang tak dikenal di Depok, Jumat 13 Agustus kemarin, saat ini masih terbaring lemas di Ruang ICU RS Polri, Jakarta Timur. Ibunda pun tetap setia mendapingi Briptu Ruslan yang menderita luka tembak di bagian paha kiri.
Dari keterangan ibunda Briptu Ruslan, Oni (70) diketahui bahwa motor Kawasaki Ninja 250 cc yang dirampas pelaku ternyata baru dibeli oleh anaknya sekitar 2 minggu lalu.
"Baru 2 minggu itu motor. Itu juga motor kredit. Ruslan duit dari mana kalo nggak dit..dit..dit (kredit)," kata Oni di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Sabtu (14/9/2013).
Oni juga menceritakan, saat kejadian, Ruslan sedang menginap di rumah kakaknya yang terletak tak jauh dari lokasi penembakan. "Lagi nginep di rumah kakaknya. Kemaren pulang dinas langsung ke sana. Ruslan sendiri tinggalnya di Jonggol. Nyuci motor di situ, dari bengkel," tuturnya.
Ibu Briptu Ruslan pun menjelaskan, peristiwa itu diketahuinya dari siaran televisi. "Saya tahu dari tv. Sebelumnya Ruslan juga nggak pernah cerita diikutin atau bagaimana. Ruslan memang biasa nginep makanya nggak ada telepon juga," pungkasnya.
Penembakan terhadap Ruslan terjadi saat ia mencuci sepeda motornya di tempat pencucian Arema. Ia juga sedang tidak berpakaian dinas ketika 4 pria tak dikenal mendatanginya, Jumat 13 September pukul 18.45 WIB, lalu menembak dan membawa kabur motor Kawasaki Ninja 250 cc miliknya.
Penembakan ini hanya berselang 3 hari dari penembakan Aipda Sukardi di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. Aipda Anumerta Sukardi tewas ditembak orang tak dikenal saat mengawal 6 truk tronton pada Selasa 10 September malam lalu. (Gen/Riz)
Dari keterangan ibunda Briptu Ruslan, Oni (70) diketahui bahwa motor Kawasaki Ninja 250 cc yang dirampas pelaku ternyata baru dibeli oleh anaknya sekitar 2 minggu lalu.
"Baru 2 minggu itu motor. Itu juga motor kredit. Ruslan duit dari mana kalo nggak dit..dit..dit (kredit)," kata Oni di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Sabtu (14/9/2013).
Oni juga menceritakan, saat kejadian, Ruslan sedang menginap di rumah kakaknya yang terletak tak jauh dari lokasi penembakan. "Lagi nginep di rumah kakaknya. Kemaren pulang dinas langsung ke sana. Ruslan sendiri tinggalnya di Jonggol. Nyuci motor di situ, dari bengkel," tuturnya.
Ibu Briptu Ruslan pun menjelaskan, peristiwa itu diketahuinya dari siaran televisi. "Saya tahu dari tv. Sebelumnya Ruslan juga nggak pernah cerita diikutin atau bagaimana. Ruslan memang biasa nginep makanya nggak ada telepon juga," pungkasnya.
Penembakan terhadap Ruslan terjadi saat ia mencuci sepeda motornya di tempat pencucian Arema. Ia juga sedang tidak berpakaian dinas ketika 4 pria tak dikenal mendatanginya, Jumat 13 September pukul 18.45 WIB, lalu menembak dan membawa kabur motor Kawasaki Ninja 250 cc miliknya.
Penembakan ini hanya berselang 3 hari dari penembakan Aipda Sukardi di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. Aipda Anumerta Sukardi tewas ditembak orang tak dikenal saat mengawal 6 truk tronton pada Selasa 10 September malam lalu. (Gen/Riz)