Halaman Facebook milik Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, diserang hacker tak dikenal. Aksi ini dilakukan dalam rangka memprotes tindakan keras para demonstran usai pemilihan presiden 2009 yang kontroversial.
"Halaman Facebook saya dibajak oleh seseorang yang berhasil mengubah password, namun masalah itu sudah diperbaiki," kata Mohammad Javad Zarif sebagaimana dikutip dari kantor berita AFP, Minggu (15/9/2013).
Jika hal itu terjadi lagi, Zarif mengaku kemungkinan ia akan berhenti menggunakan Facebook. Diplomat AS itu termasuk rajin meng-update halaman Facebook-nya yang beralamat di facebook.com/jzarif. Ia kerap mengirim postingan dalam bahasa Persia, dan kadang-kadang berinteraksi dengan beberapa penggemarnya yang mencapai lebih dari 184.000.
Zarif lebih dulu aktif menggunakan akun Facebook sejak tahun 2009, meskipun pemerintah memblokir layanan di Iran. Ia ternyata juga memiliki akun Twitter diposting dalam bahasa Inggris. Hingga berita ini diturunkan ia tercatat sudah memiliki hampir 20 ribu follower. Akun Twitter tersebut baru diaktifkannya pada 4 September 2013.
Pemerintah Iran sendiri memblokir akses ke Twitter, Facebook, YouTube dan banyak situs lainnya, termasuk blog dan situs porno. Langkah ini dilakukan agar rakyat Iran menjelajahi konten-konten yang dianggap dapat merusak rezim Islam. (dew)
"Halaman Facebook saya dibajak oleh seseorang yang berhasil mengubah password, namun masalah itu sudah diperbaiki," kata Mohammad Javad Zarif sebagaimana dikutip dari kantor berita AFP, Minggu (15/9/2013).
Jika hal itu terjadi lagi, Zarif mengaku kemungkinan ia akan berhenti menggunakan Facebook. Diplomat AS itu termasuk rajin meng-update halaman Facebook-nya yang beralamat di facebook.com/jzarif. Ia kerap mengirim postingan dalam bahasa Persia, dan kadang-kadang berinteraksi dengan beberapa penggemarnya yang mencapai lebih dari 184.000.
Zarif lebih dulu aktif menggunakan akun Facebook sejak tahun 2009, meskipun pemerintah memblokir layanan di Iran. Ia ternyata juga memiliki akun Twitter diposting dalam bahasa Inggris. Hingga berita ini diturunkan ia tercatat sudah memiliki hampir 20 ribu follower. Akun Twitter tersebut baru diaktifkannya pada 4 September 2013.
Pemerintah Iran sendiri memblokir akses ke Twitter, Facebook, YouTube dan banyak situs lainnya, termasuk blog dan situs porno. Langkah ini dilakukan agar rakyat Iran menjelajahi konten-konten yang dianggap dapat merusak rezim Islam. (dew)
