Para Preman Sempat Telepon Anak Penjual Kopi yang Disekap

"Para pelaku sempat menelepon anak saya, mereka bilang kalau saya sedang disiksa," kata H.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 15 Sep 2013, 21:44 WIB
Saat melakukan penyekapan, ternyata para preman sempat menelepon anak H. Melalui telepon itu, para preman memberi tahu soal penyekapan wanita berusia 46 tahun yang bekerja sebagai penjual kopi tersebut.

"Para pelaku sempat menelepon anak saya, mereka bilang kalau saya sedang disiksa," kata H di Mapolres Metro Jakarta Barat, Minggu (15/9/2013).

Menurut H, para pelaku menelepon anaknya dengan telepon selulernya. Namun, pembicaraan tersebut tidak berlangsung lama. "Kemudian ditutup," tambah H.

Meski demikian, selama 3 hari penyekapan itu tidak ada laporan tentang penyekapan itu dari anak maupun keluarga H ke Polres Jakarta Barat. Kasus ini baru terungkap setelah H melarikan diri. Sampai saat inipun belum ada keluarga H yang datang ke Mapolres Metro Jakarta Barat.

H disekap sejak Jumat 13 September yang lalu. Penyekapan dilakukan setelah H yang berjualan kopi di Pintu Tol Kebon Jeruk menolak memberikan uang kepada para pria penyekapnya itu. Selama disekap, H menerima berbagai penyiksaan, mulai disundut rokok, ditetesi lelehan plastik yang dibakar, dan kemaluannya dimasuki kayu oleh para penyekap.

Akhirnya, H berhasil melarikan diri sekitar pukul 05.00 WIB pagi tadi. Saat itu, 3 pria yang menyekapnya masih terlelap. Akhirnya, dengan ditolong seorang satpam, H melaporkan penyekapan dan penyiksaan itu ke polisi.

Beberapa saat kemudian, polisi menangkap salah satu orang yang diduga sebagai penyekap H. Dia dalah Frengky. Polisi menyatakan Frengy sebagao tokoh utama penyekapan dan penyiksaan itu. Frengky pula yang memasukkan kayu ke kemaluan H. (Eks)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya