Polwan Paling Senior di Afghanistan Ditembak dan Terancam Lumpuh

Sebelumnya polwan lain, Letnan Bibi tewas ditembak saat menuju kantornya dengan mengendarai sepeda motor.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 16 Sep 2013, 10:35 WIB
Polisi wanita (polwan) paling senior di Afghanistan menjadi korban penembakan di Provinsi Helmand yang dirundung kekacauan. Ia selamat, namun menderita luka parah.

Seperti dimuat BBC, 15 September 2013, hingga berita ini diturunkan, siapa pelaku penembakan belum diketahui. Korban ditembak pria bersenjata yang menaiki sepeda motor.

Penyerangan terhadap Letnan Negar -- identitas polwan tersebut -- terjadi setelah pendahulunya di kepolisian wanita terbunuh.

Juru bicara Pemerintah Helmand mengatakan, Sang Letnan ditembak Minggu kemarin di dekat markas kepolisian di ibukota provinsi, Lashkar Gar.

Negar segera dilarikan ke rumah sakit dan diharapkan selamat. Perempuan 38 tahun tersebut menderita luka di bagian leher. Paramedis berusaha keras mencegah agar ia tak lumpuh sebagai akibat dari luka-lukanya.

Sementara, Komisi HAM Afghanistan mengatakan kekerasan terhadap perempuan meningkat drastis selama 2 tahun terakhir. Dan, negara-negara donor telah menyatakan kekhawatiran bahwa hak-hak perempuan bisa berisiko jika tentara NATO mulai ditarik tahun depan.

Letnan Negar menjabat sebagai sub-inspektur di departemen investigasi kriminal Kepolisian Helmand. Ia mengambil alih jabatan dari Islam Bibi -- polwan terkenal yang tewas ditembak Juli lalu oleh pria bersenjata, saat ia pergi kerja naik sepeda motor.

Sebagai komandan polwan yang berjumlah 32 orang, Letnan Bibi yang berusia 37 tahun adalah suri tauladan bagi perempuan lain di provinsi yang konservatif itu.

Dan posisinya tak hanya membuat marah kaum pemberontak. "Saudara laki-laki, ayah, dan saudara perempuanku semua menentangku," kata Bibi kepada Daily Telegraph. "Sejujurnya, saudara lelakiku mencoba membunuhku 3 kali."

Sejumlah perempuan Afghanistan terkemuka telah diserang atau diculik dalam beberapa bulan terakhir. Awal bulan ini Taliban membebaskan anggota parlemen perempuan yang mereka sandera selama sebulan. Agustus lalu, pemberontak mencegat konvoi seorang senator perempuan, melukainya dengan serius, dan membunuh putrinya yang baru berusia 9 tahun.

Sementara, pada 2008 lalu pasukan bersenjata di Kandahar membunuh Letnan Kolonel Malalai Kakar, polwan paling terkemuka sekaligus kepala departemen kejahatan terhadap perempuan Kandahar. (Ein/Mut)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya