Oktober, Bulan Paling Berbahaya Buat Spekulasi Saham

Hampir semua musim perdagangan saham berisiko, tapi data statistik menunjukkan Oktober jadi bulan yang paling berbahaya buat spekulasi saham

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 16 Sep 2013, 11:35 WIB
Meski hampir di semua musim perdagangan saham dapat berisiko tapi data statistik menunjukkan Oktober merupakan bulan yang paling berbahaya buat spekulasi saham. Hal itu diungkapkan Mark Twain dalam bukunya berjudul `Pudd'nhead Wilson`

Seperti dilansir dari CNBC, Senin (16/9/2013), pernyataan Twain tersebut dibuktikan sebuah penelitian yang dilakukan pakar statistik dan ekonomi metrik Salil Mehta.

Tak hanya itu, penelitian yang dilakukan Direktur Analisa di Treasury Department ini juga menunjukkan setiap Senin di musim gugur merupakan hari yang berbahaya untuk perdagangan saham.

Mehta dalam jurnalnya berjudul 'Our Autumn of Discontent' mengatakan, ada beberapa indikator yang solid dari berbagai catatan pergerakan saham bahwa musim gugur merupakan waktu yang juga berisiko bagi para investor.

Profesor statistik di Georgetown University ini menjelaskan dari sejarah pergerakan saham Dow yang dia analisa, lima dari 10 hari terburuk penurunan saham yang menimpa Dow terjadi pada Oktober.

Jumlah itu mungkin terlalu kecil untuk menjadi bukti. Mehta lalu mengambil contoh 29.400 hari pergerajan saham. Dia lalu mulai dengan menentukan hari paling buruk untuk perdagangan saham dari jumlah tersebut. `Hari buruk` didefinisikan saat terjadi penurunan saham terbesar seperti 3,2% penurunan per hari. Dari pengamatannya, rata-rata terdapat lima penurunan saham terbesar setiap dua tahun sekali.

Pola mingguan dan musiman yang ditelitinya menunjukkan musim gugur merupakan yang paling berisiko untuk bertransaksi saham, dan Oktober merupakan bulan terburuk.

Sementara dari 294 hari dengan penurunan 1% dari kondisi pasar yang merosot, sebanyak 45 kasus muncul pada Oktober. 33 hari lainnya pada September dan sebanyak 43 pada November. Sisanya sebanyak 30 leih pada Desember. Sementara 8 bulan lainnya, berjumlah 17,9% dari 294 hari.

Mehta juga menemukan hari Senin merupakan yang paling berisiko dibandingkan hari lainya. Dari jumlah hari tersebut, sebanyak 85 kasus penurunan kondisi pasar saham terjadi pada hari Senin, dan rata-rata 52 hari untuk masing-masing harilainnya.

"Masih belum jelas arah pergerakan saham, bahkan dengan sejumlah faktor yang menekan pasarnya," ujar Mehta. Anda bisa rugi jika pasar saham meningkat dalam beberapa bulan ke depang.

Namun seperti dikatakan Twain, pasar saham lebih berisiko pada Oktober, tapi masalahnya, 11 bulan lainnya pun sama berbahanya dengan Oktober. (Sis/Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya