Untuk mencegah penyakit yang disebabkan virus influenza, ratusan warga Ujung Genteng, Sukabumi Selatan, Jawa Barat, mendapatkan suntikan vaksin Flubio secara gratis.
Bertempat di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cipaku, masyarakat Ujung Genteng yang mayoritas nelayan dan petani berbondong-bondong untuk mendapatkan pelayanan gratis, yang belum tentu diadakan sebulan sekali.
Di salah satu kelas berukuran sedang, masyarakat dengan tertib mengantre untuk disuntik vaksin oleh dokter yang disediakan oleh Bio Farma Persero Indonesia.
Sayang, tidak semua warga yang mengantre dapat disuntikkan vaksin Flubio. Bagi masyarakat yang menderita alergi telur, tidak dapat disuntikkan vaksin ini. Sebab, di dalam vaksin Flubio terdapat kandungan berupa telur.
"Virus yang dijadikan antigen menggunakan media telur ayam. Meskipun sedikit, tetap tidak boleh disuntikkan ke pasien yang alergi telur. Tapi, vaksin ini halal, kok," ujar dr. Mahsun Muhammadi, dokter perusahaan Bio Farma Persero, kepada tim Health Liputan6.com, Ujung Genteng, Sukabumi Selatan, Jawa Barat, Senin (16/9/2013)
Tidak hanya alergi telur, pasien yang diketahui terkena penyakit demam dan panas tinggi, serta infeksi akut, juga dilarang untuk divaksin.
Sejauh ini, kata Mahsun, sudah 300 orang yang mendapatkan vaksin Flubio, dari target 1.108 orang. "Insya Allah sampai jam 4 sore nanti, lebih dari ini. Setengah dari target tercapai," terang dia.
Nilam, salah satu warga yang mendapatkan suntikan vaksin Flubio sangat senang bisa mendapatkan vaksin ini secara gratis. Nilam berharap, dia dan suaminya dapat terhindar dari penyakit flu selama setahun, agar pekerjaan keduanya tidak terbengkalai karena alasan kesehatan.
"Kalau sekarang orangtuanya, semoga anak-anak mendapatkan vaksin gratis juga. Terimakasih, Bio Farma," ujarnya.
Vaksin Flubio diberikan kepada pasien di atas 12 tahun. Fungsinya untuk mencegah terhadap penyakit yang disebabkab virus influenza. Direktur Utama Bio Farma Persero Indonesia, Drs. Iskandar, Apt, MM, merekomendasikan setahun sekali setiap orang untuk melakukan vaksin Flubio ini.
(Adt/Mel/*)
Bertempat di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cipaku, masyarakat Ujung Genteng yang mayoritas nelayan dan petani berbondong-bondong untuk mendapatkan pelayanan gratis, yang belum tentu diadakan sebulan sekali.
Di salah satu kelas berukuran sedang, masyarakat dengan tertib mengantre untuk disuntik vaksin oleh dokter yang disediakan oleh Bio Farma Persero Indonesia.
Sayang, tidak semua warga yang mengantre dapat disuntikkan vaksin Flubio. Bagi masyarakat yang menderita alergi telur, tidak dapat disuntikkan vaksin ini. Sebab, di dalam vaksin Flubio terdapat kandungan berupa telur.
"Virus yang dijadikan antigen menggunakan media telur ayam. Meskipun sedikit, tetap tidak boleh disuntikkan ke pasien yang alergi telur. Tapi, vaksin ini halal, kok," ujar dr. Mahsun Muhammadi, dokter perusahaan Bio Farma Persero, kepada tim Health Liputan6.com, Ujung Genteng, Sukabumi Selatan, Jawa Barat, Senin (16/9/2013)
Tidak hanya alergi telur, pasien yang diketahui terkena penyakit demam dan panas tinggi, serta infeksi akut, juga dilarang untuk divaksin.
Sejauh ini, kata Mahsun, sudah 300 orang yang mendapatkan vaksin Flubio, dari target 1.108 orang. "Insya Allah sampai jam 4 sore nanti, lebih dari ini. Setengah dari target tercapai," terang dia.
Nilam, salah satu warga yang mendapatkan suntikan vaksin Flubio sangat senang bisa mendapatkan vaksin ini secara gratis. Nilam berharap, dia dan suaminya dapat terhindar dari penyakit flu selama setahun, agar pekerjaan keduanya tidak terbengkalai karena alasan kesehatan.
"Kalau sekarang orangtuanya, semoga anak-anak mendapatkan vaksin gratis juga. Terimakasih, Bio Farma," ujarnya.
Vaksin Flubio diberikan kepada pasien di atas 12 tahun. Fungsinya untuk mencegah terhadap penyakit yang disebabkab virus influenza. Direktur Utama Bio Farma Persero Indonesia, Drs. Iskandar, Apt, MM, merekomendasikan setahun sekali setiap orang untuk melakukan vaksin Flubio ini.
(Adt/Mel/*)
