Saat Gairah Seks Turun, Harus Bagaimana?

Gairah seksual yang menurun terjadi bukan karena impotensi saja. Inilah beberapa faktor penyebab gairah seks yang menurun

oleh Gabriel Abdi Susanto diperbarui 17 Sep 2013, 09:30 WIB
Gairah seks yang terus menurun merupakan masalah seksual terbesar kedua setelah ejakulasi dini. Meski demikian, menurut Richard Milsten, MD, seorang urolog di New Jersey, AS seperti dikutip WedMD.com, Selasa (17/9/2013) harap dibedakan antara gairah seks yang menurun dengan impoten (disfungsi ereksi).

Dalam beberapa kasus, pria yang mengalami impotensi biasanya akan mengalami penurunan gairah seksual. Namun, gairah seksual yang menurun terjadi bukan karena impotensi saja.  Beberapa faktor penyebab gairah seks yang menurun itu, antara lain:

1. Saat Anda sakit, libido juga ikut menderita

Beberapa masalah medis maupun kondisi fisik kronis dapat menurunkan gairah seks. Jika seorang pria didiagnosis mengidap kanker misalnya, mungkin seks menjadi prioritas akhir untuk sementara waktu. Namun, bila kesehatannya membaik, gairah seksnya juga akan naik.

Menurut Milsten, beberapa penyakit seperti penyakit kelenjar tiroid, tumor kelenjar endokrin yang mengontrol produksi hormon termasuk hormon seks, dan depresi, berkaitan langsung dengan menurunnya gairah seks. Jumlah hormon seks pria yang tidak cukup juga dapat menyebabkan rendahnya libido. Disarankan, pria yang merasa kondisi fisiknya menurunkan gairah seks, agar berkonsultasi dengan dokter.

2. Efek dari obat-obatan

Obat-obatan juga dapat menurunkan gairah seks. Contohnya pada beberapa resep obat antidepresan dan antihipertensi. Juga pada beberapa jenis obat-obatan terlarang, seperti heroin, kokain, dan ganja.

Milsten menyarankan, jika resep obat dapat menghambat gairah seks sampai tingkat membahayakan, tanyakan pada dokter kemungkinan menggantinya dengan jenis lain, yang serupa tetapi tidak menyebabkan efek samping terhadap seks.

3. Stres dapat memengaruhi gairah seks

Segala jenis stres, baik yang berhubungan dengan pekerjaan atau yang berkaitan dengan seseorang, dapat memengaruhi gairah seks. Begitu juga dengan depresi, masalah keluarga, konflik perkawinan, kejadian kekerasan di masa lalu, atau konflik atas orientasi seksual, membutuhkan penanganan profesional.

(Abd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya