Prabowo Bakal Dampingi TKI Wilfrida di Pengadilan Malaysia

Prabowo Subianto berupaya membebaskan Wilfrida Soik, seorang TKW asal Belu NTT yang terancam hukuman mati di Malaysia.

oleh Riski Adam diperbarui 17 Sep 2013, 00:01 WIB
Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto berupaya membebaskan Wilfrida Soik, seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Belu NTT yang terancam hukuman mati di Malaysia.

"Pak Prabowo akan berusaha sekuat tenaga bisa membebaskan Wlfrida dari hukuman mati," ujar Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Sudaryono dalam keterangan resminya kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin (16/9/2013).

Karena itu, kata dia, selain memberikan bantuan hukum, Prabowo akan mendampingi Wilfrida Soik menjalani sidang pada 30 September 2013 mendatang di pengadilan Malaysia.

"Selain menyiapkan lawyer-lawyer handal, Pak Probowo juga akan mendampingi Wilfrida saat sidang tanggal 30 September nanti," kata Sudaryono yang juga sebagai Sekretaris pribadi Prabowo Subianto ini.

Seperti diketahui, Prabowo Subianto bertolak ke Malaysia sejak Jumat 13 September 2013 untuk dapat meloloskan Wilfrida dari jerat hukuman mati. Gadis ini dituduh membunuh majikannya. Prabowo berangkat setelah mendapat kabar bahwa Wilfrida yang dipenjara sejak 2010 lalu belum mendapatkan upaya hukum maksimal.

Pada Sabtu 14 September 2013 siang, Prabowo Subianto didampingi pakar hukum terkemuka di Malaysia, Tan Sri Mohammad Shafee Abudullah dan Ms Tanya. Lawyer wanita yang juga Asisten Tan Sri diperbolehkan menjenguk Wilfrida Soik, TKW dari Belu NTT yang terancam hukuman mati di Malaysia.

Sejak 2010, Wilfrida ditahan di penjara Kota Bharu, Kelantan, Malaysia. Menurut Prabowo, seperti diceritakan pada Sudaryono, Wilfrida sangat terkejut mendapat kunjungan dari Prabowo. Apalagi sejak ditahan pada 2010, belum ada satu pun pejabat Indonesia atau KBRI yang menengoknya.

"Menurut Pak Prabowo, tangan Wilfrida sangat dingin saat dijabat. Gadis itu benar-benar tidak menduga dan tidak bermimpi dikunjungi seorang tokoh. Wilfrida juga merasa sangat senang, karena buat dia ada harapan untuk nasibnya. Pak Prabowo juga memotivasi Wilfrida agar tidak putus asa," tutur Sudaryono.

Dalam pertemuan selama dua jam dengan Wilfrida, menurut Sudaryono, Prabowo melakukan investigasi dan koordinasi dengan para lawyer handal Malaysia yang mendampinginya bertemu Wilfrida. Dari pertemuan itu, Prabowo masih memiliki harapan bisa membebaskan Wilfrida dari jerat hukuman mati.

Wilfrida Disiksa Majikan

Wilfrida yang kini berusia 17 tahun, atau pada saat kejadian usianya baru 14 tahun itu bercerita kepada Prabowo, bahwa ia tidak pernah sengaja atau berencana membunuh majikan perempuannya.

Wilfrida yang juga korban perdagangan anak yang kemudian dipekerjakan di Malaysia ini mengaku kerap disiksa majikannya. Demikian juga pada saat hari nahas kejadian, Wilfrida terus dipukuli majikannya. Tanpa sengaja, ia meraih pisau dapur dan entah bagaimana tahu-tahu pisau tersebut menusuk majikannya hingga tewas.

"Tapi Wilfrida mengaku ke Pak Parbowo sama sekali tidak punya niat atau tujuan membunuh. Nggak tahan dipukuli, refleks saja ia mengambil pisau. Nah karena tidak ada unsur kesengajaan, Pak Prabowo merasa masih ada harapan membebaskan Wilfrida dari jerat hukum mati," papar Sudaryono.

Kondisi Wilfrida sendiri menurut Prabowo cukup memprihatinkan, ia yang ditahan sejak tahun 2010, belum pernah ditengok oleh siapapun, baik itu pejabat Indonesia maupun oleh pihak kedutaan. Prabowo lah orang pertama yang menengok Wilfrida.

Wilfrida yang tidak memiliki uang sama sekali, dan tidak mendapat pembelaan hukum yang optimal dan sempat berputus asa. "Pak Probowo  sangat prihatin. Selain ditinggali uang, Wilfrida juga sudah disiapkan lawyer-lawyer handal. Pokoknya Pak Prabowo bertekat membebaskan Wilfrida," tukas Sudaryono. (Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya