Presiden Minta Tindak Tegas Importir Kedelai `Nakal`

Presiden meminta instansi terkait segera menstabilkan harga kedelai dan memenuhi pasokan kedelai bagi masyarakat.

oleh Nurmayanti diperbarui 17 Sep 2013, 10:45 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta instansi terkait segera menstabilkan harga kedelai dan memenuhi pasokan kedelai bagi masyarakat.

Presiden menyampaikan perintah ini melalui akun twitter @SBYudhoyono yang diunggah Selasa (17/9/2013) pagi, seperti mengutip laman Sekretariat Kabinet (Setkab).

Dalam beberapa kali sidang kabinet, Presiden pernah menyampaikan jika pemerintah sudah melakukan beberapa upaya untuk menstabilkan harga kedelai dan membebaskan bea masuk impor kedelai.

Kepala Negara juga meminta semua pihak melakukan pengawasan dan bekerjasama dalam mengatasi masalah kedelai ini.

"Jika ada importir yang terbukti merugikan masyarakat harus ditindak secara hukum. Untuk sidak tahu dan tempe di pasar harus dihentikan karena hal tersebut sangat merugikan," pinta Kepala Negara.

Menurut Presiden, produksi kedelai dalam negeri per tahun mencapai 800 ribu, namun kebutuhan mencapai 2,5 juta ton.

"Untuk menutupi defisit pasokan kedelai di dalam negeri, kita masih mengimpor 1,5-1,8 juta ton pertahun. Selama ini, kebutuhan kedelai dalam negeri masih impor dari Amerika Serikat," papar dia.

Namun, saat ini di Amerika Serikat sedang mengalami kekeringan panjang sehingga produksinya berkurang, akibatnya negara-negara pengimpor mengalami kekurangan pasokan dan ini memicu lonjakan harga. (Nur)


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya