Ditendang Suami Payudara Pecah, Istri pun Minta Dicerai

Implan payudara seorang wanita di Australia pecah gara-gara tendangan suaminya. Ia pun memilih bercerai karena alasan tersebut.

oleh Melly Febrida diperbarui 17 Sep 2013, 12:30 WIB
Pernikahan kedua dari seorang wanita berusia 50 tahun di Australia bak mimpi buruk. Ia kerap mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dari suaminya yang ringan tangan. Bahkan, implan payudaranya sampai pecah gara-gara suaminya menendangnya.

Salah satu alasan itulah yang membuat wanita tersebut memutuskan bercerai dari suaminya. Dan usai pernikahannya berakhir, wanita itu melakukan operasi pengangkatan implan.

Sang wanita yang identitasnya tak disebutkan itu mengaku pernikahannya sudah berlangsung 10 tahun, tapi mantan suaminya mengatakan baru 6 tahun.

Selain itu, suaminya yang berusia 60 tahun mengatakan di Federal Circuit Court di Australia bahwa ia yang berada di bawah serangan dari istri yang seorang pemabuk dan memiliki gangguan bipolar.

Implan Pecah

Menurut keterangannya, implan payudaranya pecah saat suaminya menendang payudara kirinya. Selain itu, suaminya dituduh meninju mata serta melemparkannya ke pintu benton.

Menurut Hakim Stewart Brown, wanita tersebut memiliki laporan medis yang menunjukkan ia mengalami sejumlah patah tulang sehingga membutuhkan penanganan medis.

Namun, suami yang sudah berusia 60 tahun itu membantah yang menyebabkan semua luka di tubuh istrinya.

"Ini adalah kasus istri adalah seorang pecandu alkohol dan menderita kondisi psikologis yang serius , yang suaminya percaya adalah gangguan bipolar," kata Hakim Brown.

Hakim mengatakan istri mengalami penyakit darah hemokromatosis, yang berhubungan dengan cedera punggung dan saat ini sedang dirawat karena depresi.

Dalam putusan hakim, sang wanita akan mendapat US$ 500 (kurang lebih 5 juta rupiah) per minggu dari mantan suaminya yang menghasilkan US$ 10 ribu per minggu.

(Mel/*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya