Terungkap, Teroris Koordinasikan Gerakan Pakai Gmail

Saat teroris membutuhkan layanan email untuk mengkoordinasikan rencana mereka, para teroris ternyata lebih memilih menggunakan Gmail.

oleh Dewi Widya Ningrum diperbarui 17 Sep 2013, 11:21 WIB
Saat teroris membutuhkan layanan email untuk mengkoordinasikan rencana mereka, para teroris ternyata lebih memilih menggunakan Gmail. Pernyataan itu disampaikan oleh mantan direktur National Security Agency (NSA) dan Central Intelligence Agency (CIA), Michael Hayden.

Dalam pidatonya di sebuah acara di Gereja Episkopal St John, Washington, ia mengatakan teroris di seluruh dunia lebih memilih untuk berkomunikasi dengan menggunakan Gmail. Topik pidatop yang disampaikan Hayden adalah tentang "the tension between security and liberty".

"Gmail adalah internet service provider yang dipilih teroris di seluruh dunia," kata Hayden sebagaimana dilansir Washington Post dan dikutip Selasa (17/9/2013).

Mungkin maksudnya adalah layanan online, bukan internet service provider (ISP). Gmail adalah layanan email online yang gratis dan ada di mana-mana. Jadi tak heran jika layanan ini banyak dipakai. Pihak Google sendiri menolak untuk mengomentari komentar Hayden tersebut.

Dalam pidatonya ia juga menyampaikan tentang kebenciannya terhadap anonimitas online. Anonimitas alias identitas tanpa nama biasanya dipakai di internet untuk menghindari tindakan kekerasan dan ancaman.

"Masalah yang saya hadapi dengan internet adalah tentang anonim," ujarnya lagi.

Seperti diberitakan sebelumnya, Google juga dicurigai secara diam-diam mencuri password WiFi yang pernah diakses oleh seluruh perangkat Android yang beredar di pasaran. Parahnya lagi, hal ini diperkirakan telah dilakukan oleh pembesut sistem operasi Android tersebut sejak versi 2.2 Froyo. (dew)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya