AMPI: Broken Home tidak Selamanya Hasilkan Kenakalan

Anak Muda Peduli Indonesia merupakan komunitas yang di gawangi anak-anak broken home yang prihatin akan pendidikan anak-anak kurang mampu.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Sep 2013, 13:13 WIB
Citizen6, Bogor: Siapa bilang keluarga yang tidak harmonis membuat anak-anak mereka broken home yang kemudian lari ke dalam spek-aspek yang negatif? Pernyataan ini tidak berlaku bagi kami, sekumpulan anak-anak yang selalu berkontribusi pada aspek pendidikan sosial ini.

Anak Muda Peduli Indonesia (AMPI) Bogor merupakan sebuah komunitas yang di gawangi oleh anak-anak broken home yang prihatin terhadap pendidikan bagi anak-anak yang kurang mampu dalam meraih cita-citanya. Selain pendidikan, komunitas ini juga terfokus pada aspek sosial seperti para kaum duafa, anak-anak yatim piatu dan lain-lain.

Kegiatan-kegiatan yang komunitas ini lakukan antara lain memberikan motivasi dan beasiswa ke sekolah-sekolah dasar di pinggiran Kota Bogor. Program yang dinamai AMPI goes to school adalah sebuah program mengunjungi siswa-siswa berprestasi daerah pinggiran Kota Bogor dan memberikan beasiswa. Dana yang dikumpulkan untuk memberikan beasiswa ini pun didapat dari mengamen dan uang yang disisihkan oleh semua anggota. Selain mengamen dan kolektif, kegiatan komunitas ini juga adalah mengumpulkan baju-baju bekas yang layak pakai yang akan disumbangkan kepada anak-anak yatim piatu dan para duafa. Kemudian buku-buku bacaan bekas dan buku tulis baru yang biasa disumbangkan untuk program berbagi keceriaan di panti asuhan di Bogor diberi nama program sejuta buku.

Selain AMPI goes to school dan sejuta buku, komunitas yang memiliki jargon WE CARE ini akan merilis program nasi bungkus untuk sesama yang akan dibagikan kepada para tunawisma, gelandangan dan anak jalanan di Kota Bogor.

Selanjutnya komunitas ini akan selalu berbagi keceriaan terhadap adik-adik yang kurang mampu dengan meneruskan program sampi goes to school dan memberikan beasiswa dan bantuan alat-alat tulis kepada siswa-siswi berprestasi dan siswa kurang mampu.

Komunitas yang genap baru 1 tahun ini memiliki anggota sekitar 40 orang yang tersebar dari berbagai universitas di wilayah Bekasi dan Depok bukan hanya dari Bogor. Selain dari kalangan mahasiswa, dari kalangan ibu rumah tangga dan pekerja juga bergabung dalam komunitas keceriaan untuk sesama ini.

Siapa bilang anak-anak broken home dapat memberikan efek negatif, dengan hadirnya komunitas ini memberikan stigma bahwa cap negatif dari anak-anak broken home tidak selamanya menghasilkan sebuah kenakalan tapi juga dapat menghasilkan komunitas yang positif seperti AMPI. Ke depannya, komunitas ini akan lebih fokus terhadap pendidikan dan mengunjungi sekolah-sekolah yang dianggap memiliki kekurangan fasilitas sekolah sehingga hak untuk mendapat pendidikan dapat mereka dapatkan. (Heru Riswan/Mar)

Heru Riswan adalah pewarta warga.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan,wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

Mulai 10-20 September ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Komunitasku Keren!". Ada merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya