Keren! NASA Abadikan Pengangkatan Costa Concordia dari Angkasa

Satelit NASA Astrium abadikan momentum tersebut, memberi bukti nyata sebuah usaha keras. Tak mudah menegakkan Costa Concordia.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 18 Sep 2013, 10:46 WIB
Bangkai kapal pesiar mewah Costa Concordia kini berhasil ditegakkan. Melalui proses panjang dan melelahkan yang membutuhkan tenaga, biaya, dan kecanggihan teknologi.

Butuh waktu 19 jam untuk menegakkan kapal sepanjang 300 meter dan berat lebih dari 103 ton, dengan kemiringan 65 derajat.

Satelit milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Astrium, mengabadikan momentum tersebut, memberi bukti nyata sebuah usaha keras -- yang libatkan banyaknya kabel baja dan peralatan yang diperlukan untuk mengangkat dan menggulingkan kapal raksasa itu, sehingga kelak ia bisa dipindahkan ke tempat lain.

Bangkai Costa Concordia diangkat menggunakan kabel baja, sejumlah tanki yang diisi air untuk menyeimbangkannya. Kapal itu kini bertumpu pada platform yang dibangun sebagai fondasi yang meniru dasar laut.

Dari gambar yang diambil dari satelit Astrium terlihat, Costa Concordia yang sebelumnya terbaring miring selama 20 bulan sejak 13 Januari 2012 -- insiden yang tewaskan 32 orang, bisa berdiri nyaris lurus.


Foto dok. Liputan6.com


Membuat kapal berdiri, itu baru satu tahapan proses. Hal berikutnya yang akan dilakukan adalah memperkuat dan menstabilkan lambung yang rusak parah dan penuh lumpur, sebelum polisi bisa masuk ke dalamnya.

"Kami telah memulai serangkaian operasi untuk memperkuat lambung, " kata Franco Porcellacchia , insinyur senior dan salah satu manajer proyek penyelamatan Costa Concordia, seperti dimuat News.com.au, Rabu (18/9/2013).

"Saat ini kapal tidak dapat diakses untuk alasan keamanan. Tidak ada yang boleh masuk," tegas dia.

Setelah kondisi kapal dipastikan aman, polisi ingin mencari keberadaan 2 korban yang hingga kini masih dinyatakan hilang: Russel Rebello dari India dan Maria Grazia Trecarichi dari Sisilia.

Polisi juga ingin mengevakuasi 1.500 brankas dari kabin dan mengembalikan barang-barang milik penumpang. Baru pada pertengahan 2014, Costa Concordia akan dipindahkan.

Menyisir Kapal

Kepala Otoritas Perlindungan Sipil Italia, Franco Gabrielli, mengatakan pencarian jasad dua orang yang masih hilang akan dimulai dalam beberapa hari, setelah pengecekan keamanan kapal.

"Saat kapal kandas dan terguling, apa yang seharusnya koridor berubah menjadi sumur yang amat dalam. Kini kapal itu telah tegak, kami bisa menyisir area yang sebelumnya terlarang untuk dimasuki," kata dia.

"Fakta bahwa kita tidak bisa menemukan mereka di luar kapal, bukan berarti mereka ada di dalam Costa Concordia. Tapi kita harus memastikannya," tambah Gabrielli.

Sementara Kevin Rebello, saudara Russel Rebello dan  Elio Vincenzi, suami Maria Grazia Trecarichi, akan tiba di Giglio hari ini.

"Aku masih berharap bisa menemukan istriku. Ini adalah saat-saat yang menegangkan bagiku dan putriku," kata Vincezi.

Meski jumlah korbannya tak sebanding, kecelakaan Costa Concordia sering disebut-sebut mengulang insiden tragis tenggelamnya kapal Titanic pada Minggu 14 April 1912 di Lautan Atlantik.

Costa Concordia tenggelam setelah menabrak sebuah karang di sekitar Pantai Tuscan, di perairan Italia. Sebanyak 2.600 penumpang di dalamnya, yang sedang menikmati makan malam, panik luar biasa.

Mereka yang selamat menggambarkan adegan di malam nahas itu kacau dan panik, tanpa peringatan evakuasi yang memadai. Mirip dengan kejadian tenggelamnya kapal Titanic. (Ein/Yus)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya