Tony Abbott resmi menjabat Perdana Menteri (PM) Australia menggantikan Kevin Rudd, mengakhiri enam tahun pemerintahan Partai Buruh.
Seperti dimuat BBC yang dilansir Liputan 6.com, Rabu (16/9/2013), Abbott yang kini berusia 55 tahun dilantik di Canberra, di depan Gubernur Jenderal Quentin Bryce.
Abbot terpilih sebagai PM Australia yang baru, setelah partainya memenangkan mayoritas suara dalam pemilihan umum yang digelar 7 September lalu.
Abbott pun menyatakan akan bekerja secepatnya setelah dilakukan pelantikan dirinya.
"Hari ini bukan hanya hari seremonial, ini adalah hari aksi. Rakyat Australia mengharapkan kita terjun langsung dan itulah apa yang akan pemerintahan akan lakukan," ujarnya.
Selain Abbott, para menteri dan jajarannya juga dilantik bersamanya. Mereka adalah 19 anggota kabinet, yang memiliki satu perempuan, yakni Julie Bishop yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri .
Sebagai Perdana Menteri Australia yang baru, Abbott menekankan, pajak emisi karbon akan menjadi tugas pertamanya. Ia pun menyatakan akan segera beraksi.
"Segera setelah saya kembali dari upacara pelantikan, saya akan menginstruksikan staf kantor Perdana Menteri dan Kabinet untuk mempersiapkan UU pencabutan pajak emisi karbon," ujar Abbott dalam sebuah pernyataan.
"Pajak karbon--yang membuat Australia membayar sebagai biang polusi terbanyak untuk emisi dengan jumlah tertentu-- biaya pekerjaan dan memaksa harga energi naik," sambungya.
Abbot juga berencana memperkenalkan sebuah 'aksi langsung' dengan memberikan subsidi kepada petani dan kelompok usaha untuk mengurangi emisi mereka.
Menurut pemberitaan media setempat, pada masa pemerintahan Abbott, Menteri Ilmu Pengetahuan dan Penyedia Dana Pinjaman untuk Teknologi penghijauan akan dihilangkan. Dua badan resmi terkait perubahan iklim juga diperkirakan akan ditutup.
Tony Abbott merupakan pemimpin Partai Liberal dan koalisi Liberal-Nasional. Ia lahir pada 1957 di Inggris. Ia pernah menjadi mantan petinju di saat mahasiswa dan pernah ikut pendidikan sebagai imam Katolik. (Tnt/Yus)
Seperti dimuat BBC yang dilansir Liputan 6.com, Rabu (16/9/2013), Abbott yang kini berusia 55 tahun dilantik di Canberra, di depan Gubernur Jenderal Quentin Bryce.
Abbot terpilih sebagai PM Australia yang baru, setelah partainya memenangkan mayoritas suara dalam pemilihan umum yang digelar 7 September lalu.
Abbott pun menyatakan akan bekerja secepatnya setelah dilakukan pelantikan dirinya.
"Hari ini bukan hanya hari seremonial, ini adalah hari aksi. Rakyat Australia mengharapkan kita terjun langsung dan itulah apa yang akan pemerintahan akan lakukan," ujarnya.
Selain Abbott, para menteri dan jajarannya juga dilantik bersamanya. Mereka adalah 19 anggota kabinet, yang memiliki satu perempuan, yakni Julie Bishop yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri .
Sebagai Perdana Menteri Australia yang baru, Abbott menekankan, pajak emisi karbon akan menjadi tugas pertamanya. Ia pun menyatakan akan segera beraksi.
"Segera setelah saya kembali dari upacara pelantikan, saya akan menginstruksikan staf kantor Perdana Menteri dan Kabinet untuk mempersiapkan UU pencabutan pajak emisi karbon," ujar Abbott dalam sebuah pernyataan.
"Pajak karbon--yang membuat Australia membayar sebagai biang polusi terbanyak untuk emisi dengan jumlah tertentu-- biaya pekerjaan dan memaksa harga energi naik," sambungya.
Abbot juga berencana memperkenalkan sebuah 'aksi langsung' dengan memberikan subsidi kepada petani dan kelompok usaha untuk mengurangi emisi mereka.
Menurut pemberitaan media setempat, pada masa pemerintahan Abbott, Menteri Ilmu Pengetahuan dan Penyedia Dana Pinjaman untuk Teknologi penghijauan akan dihilangkan. Dua badan resmi terkait perubahan iklim juga diperkirakan akan ditutup.
Tony Abbott merupakan pemimpin Partai Liberal dan koalisi Liberal-Nasional. Ia lahir pada 1957 di Inggris. Ia pernah menjadi mantan petinju di saat mahasiswa dan pernah ikut pendidikan sebagai imam Katolik. (Tnt/Yus)