Pendapatan MU Pecahkan Rekor!

Dengan beberapa kesepakatan yang berhasil didapat Manchester United musim ini, maka tidaklah mengherankan jika pendapatan MU meningkat tajam. Akhir Juni lalu, pendapatan klub berjuluk The Red Devils itu ditaksir meningkat sebesar 29,7 persen menjadi 152,5 juta pound atau Rp 2,69 triliun.

Namun, pendapatan MU dikabarkan kembali meningkat sejak 30 Juni yang lalu. Kenaikan pendapatan MU dirasa sangat signifikan, yakni sebesar 13,4 persen menjadi 363,2 juta pound atau setara dengan Rp 6,41 triliun. Selain itu, MU pun berhasil mengurangi utangnya sebesar 10,9 persen menjadi 389,2 juta pound atau Rp 6,87 triliun.

MU mendapat keuntungan sebanyak 17,2 juta pound atau Rp 303,7 miliar. Gaji pun dinaikan sebanyak 11,6 persen menjadi 180,5 juta pound atau Rp 3,23 triliun. Kenaikan gaji ini diperuntukan kepada staff yang dimiliki MU dan juga pemain MU. MU pun mengumumkan jika keuntungan yang mereka raih dengan para sponsor mencapai 44,1 persen menjadi 90,9 juta pound atau Rp 1,61 triliun.

Selain pemasukan dari sponsor, MU pun berhasil mengeruk keuntungan dari hak siar mereka di Liga Premier yang naik sebesar 2,3 persen menjadi 101,6 juta pound atau Rp 1,79 triliun. Sementara di Liga Champions, MU mendapat pembagian sebesar 25 persen dari hak siar mereka.

Pendapatan MU pun naik dibantu dengan penjualan tiket yang naik sebesar 10,5 persen menjadi 109,1 juta pound atau Rp 1,92 triliun, termasuk dengan uang sewa Old Trafford yang digunakan menjadi salah satu venue Olimpiade.

Dengan banyaknya aliran dana yang didapat Old Trafford, maka Manajer MU, David Moyes, bukan tidak mungkin akan mendapat banyak kucuran dana untuk membeli pemain di bursa transfer musim dingin, Desember nanti. Namun, banyaknya keuntungan yang didapat MU juga membuat suporter MU kecewa, sebab di bursa transfer musim panas kali ini, Moyes hanya bisa memboyong Marouane Fellaini.(Def)