Mobil Murah Marak, Sistem Jalan Berbayar Disiapkan?

"Kita akan kenakan beban masuk jalan di Jakarta, itu lebih pas," kata Wapres Boediono.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 19 Sep 2013, 13:15 WIB
Keluhan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang khawatir lalu lintas ibukota akan makin padat dengan kehadiran mobil murah, langsung ditanggapi Wakil Presiden Boediono. Disela perhelatan Indonesia International Motor Show 2013, Boediono bakan menawarkan solusi kepada Jokowi.

Satu dari dua solusi yang ditawarkan Boediono adalah pemerintah provinsi DKI Jakarta bisa mengenakan sistem berbagai di sejumlah jalan yang dianggap menjadi biang kemacetan di ibukota.

"Kita akan kenakan beban masuk jalan di Jakarta, itu lebih pas," kata Boediono di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (19/9/2013).

Menurut Wapres, usul solusi tersebut disampaikan karena pemerintah tidak mungkin melarang masyarakat membeli kendaraan.

"Biarkan mereka beli, jadi kalau mau masuk mereka harus bayar," ujarnya.

Solusi lain yang ditawarkan adalah koordinasi antara seluruh pihak terkait untuk terus meningkatkan komunikasi dalam mengawal pelaksaan program mobil murah ramah lingkungan (Low Cost Green Car/LCGC).

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo diketahui telah melayangkan surat keberatan atas kebijakan LCGC atau produksi mobil murah dan ramah lingkungan dari pemerintah pusat.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pun menegaskan surat tersebut berisi saran kepada Wakil Presiden Boediono mengenai LCGC. Juga mengingatkan kebijakan LCGC bertentangan dengan '17 Langkah Atasi Kemacetan Jakarta', tepatnya pada instruksi nomor 13 yang meminta untuk melakukan pembatasan kendaraan bermotor, terutama di Jakarta.

"Ya, cuma saran kepada Pak Wapres. Pak Wapres kan membuat 17 atau berapa sih itu untuk mengatasi kemacetan DKI. Seolah-olah kan tidak. Jadi bertentangan. Pak Gubernur cuma mau sampaikan itu saja ke Pak Wapres," ujar Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (18/9/2013).(Yas/Shd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya