Seminggu ini, makam Ustad Jefri Al-Buchori terlihat mewah dengan tambahan marmer hitam disekeliling pusara. Umi Tatu, ibunda Uje, berkilah kalau pemugaran ini merupakan sumbangan dari seseorang. Di lain sisi, Pipik Dian Irawati selaku istri Uje, kaget dengan langkah yang diambil Umi Tatu. Pipik merasa belum memberikan izin apa-apa untuk mengubah bentuk makam suaminya itu.
Kabarnya, Rabu (18/9/2013) siang, Pipik mendatangi kediaman Umi Tatu di kawasan Mangga Besar, Jakarta Pusat, guna membahas masalah ini. Bahkan, pertemuan ini bersifat tertutup dan hanya beberapa anggota keluarga saja yang hadir.
Dihubungi via telepon, Kamis (19/9/2013), Pipik membantah adanya pertemuan keluarga yang membahas pemugaran makan. "Nggak, saya ke rumah beliau cuma antar beliau, kan mau naik haji. Kalau beliau pergi haji memang biasa diantar. Hanya itu, tidak menyinggung soal makam," tangkis Pipik.
Meski keberatan makam sang suami berubah bentuk tanpa seizinnya, Pipik berusaha ikhlas. "Saya dan anak-anak hanya perlu mendoakan saja. Itu yang diperlukan almarhum. Saya tidak mau meributkan masalah ini. Saya mengajarkan anak untuk lebih lapang hati dan berbaik sangka," tambah Pipik.
"Mau makam itu dibagaimanakan, terserah. Saya berbaik sangka. Saya yakin almarhum tidak butuh makam semewah itu, yang almarhum butuhkan itu doa," tutup Pipik.(Jul/Mer)
Baca juga:
Makam Uje Dipugar Mewah, Anak-anak Menangis
Alasan Umi Tatu Pugar Makam Uje Jadi Mewah
Kabarnya, Rabu (18/9/2013) siang, Pipik mendatangi kediaman Umi Tatu di kawasan Mangga Besar, Jakarta Pusat, guna membahas masalah ini. Bahkan, pertemuan ini bersifat tertutup dan hanya beberapa anggota keluarga saja yang hadir.
Dihubungi via telepon, Kamis (19/9/2013), Pipik membantah adanya pertemuan keluarga yang membahas pemugaran makan. "Nggak, saya ke rumah beliau cuma antar beliau, kan mau naik haji. Kalau beliau pergi haji memang biasa diantar. Hanya itu, tidak menyinggung soal makam," tangkis Pipik.
Meski keberatan makam sang suami berubah bentuk tanpa seizinnya, Pipik berusaha ikhlas. "Saya dan anak-anak hanya perlu mendoakan saja. Itu yang diperlukan almarhum. Saya tidak mau meributkan masalah ini. Saya mengajarkan anak untuk lebih lapang hati dan berbaik sangka," tambah Pipik.
"Mau makam itu dibagaimanakan, terserah. Saya berbaik sangka. Saya yakin almarhum tidak butuh makam semewah itu, yang almarhum butuhkan itu doa," tutup Pipik.(Jul/Mer)
Baca juga:
Makam Uje Dipugar Mewah, Anak-anak Menangis
Alasan Umi Tatu Pugar Makam Uje Jadi Mewah
